Dark/Light Mode

Wiranto Bicara Kerawanan Pemilu

Papua Beda Dengan DKI, Aceh Beda Dengan Papua

Rabu, 30 Januari 2019 10:35 WIB
Presiden Joko Widodo berbincang dengan mantan Wakil Presiden Try Sutrisno usai Rapat Pimpinan Tentara Nasional Indonesia (TNI ) dan Polri Tahun 2019, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin. Ikut mendampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Menko Polhukam Wiranto, dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. (Foto : ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/pd).
Presiden Joko Widodo berbincang dengan mantan Wakil Presiden Try Sutrisno usai Rapat Pimpinan Tentara Nasional Indonesia (TNI ) dan Polri Tahun 2019, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin. Ikut mendampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Menko Polhukam Wiranto, dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. (Foto : ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/pd).

RM.id  Rakyat Merdeka - Rakyat Indonesia hendaknya mengetahui pemimpin yang akan dipilih, baik di eksekutif maupun legislatif. Pemilu adalah milik rakyat untuk memilih para pemimpinnya, sehingga sangat penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Demikian diungkapkan Menko Polhukam Wiranto saat memberikan pembekalan kepada peserta Rapim TNI-Polri, di STIK, Jakarta, kemarin. Dia mengatakan, pemilu adalah punya rakyat.

“Silakan memilih para pemimpin mana yang memiliki track record yang jelas, kualitas dan kompetensi, baik di eksekutif maupun di legislatif,” ujarnya.

Baca juga : Gunakan Ponsel Untuk Perkuat Persatuan Bangsa

Wiranto menekankan, para prajurit dan pejabat di seluruh daerah harus terus bersinergi dengan pemerintah daerah. Termasuk juga, kata dia, bersinergi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), partai politik (parpol), dan masyarakat.

“Harus memberikan satu gambaran bahwa pemilu tetap berjalan dengan aman, tertib, lancar, sukses. Nah sukses inilah yang terpenting bahwa kesinambungan pemilu ke depan dapat kita jamin,” harapnya.

Terkait kerawanan di daerah menjelang pemilu, Menko Polhukam mengatakan, 6 bulan sebelumnya kepolisian sudah melihat, mengantisipasi kerawanan apa yang menyangkut masalah keamanannya.

Baca juga : Kementerian BUMN Permak Pabrik Gula

“Tingkat kerawanan pun berbeda. Aceh berbeda dengan Papua. Papua berbeda dengan Jakarta. Tapi ini semua sudah dipetakan. Dari peta itu ada waktu 6 bulan untuk menetralisir kerawanan itu. Sehingga pada saat hari H-nya diharapkan sudah zero. Kita harapkan ancaman akan menjadi sangat kecil,” tuturnya.

Demikian pula dengan Bawaslu yang sudah melakukan satu survei, meskipun bukan dari sisi pengamanan tapi dari sisi penyelenggaraannya. Sehingga sudah diantisipasi kerawanannya, mulai dari kotak suara yang tidak beres, daftar pemilih yang belum beres, dan sebagainya.

“Kepolisian dan TNI telah mengantisipasi kerawanan. Mudah-mudahan pemilu 2019 aman, tertib, lancar dan sukses. Kita mengharapkan partisipasi dari para pimpinan partai politik dan masyarakat,” katanya.

Baca juga : Terpisah 810 Km, Bocah Korban Gempa Palu Bertemu Lagi Dengan Keluarganya

Dalam kesempatan itu, Menko Polhukam menyampaikan harapan dan permohonan pada para pimpinan partai politik dari pusat dan daerah, serta seluruh masyarakat pemilih, marilah manfaatkan pemilihan umum ini sebagai pesta demokrasi bukan sebagai ajang konflik, bukan sebagai satu kesempatan untuksaling membenci, saling menjelekkan, saling menista. Tapi saling beradu kompetensi untuk menghasilkan pemimpin yang berkualitas ke depan. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.