Dark/Light Mode

Perlu Tahu, 12 Fakta Penting Seputar Gempa M6,6 Banten

Minggu, 16 Januari 2022 08:27 WIB
Rumah warga yang terdampak gempa M6,6 di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten. (Foto: BNPB)
Rumah warga yang terdampak gempa M6,6 di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten. (Foto: BNPB)

RM.id  Rakyat Merdeka - Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menyampaikan 10 fakta penting terkait gempa Ujung Kulon Selat Sunda bermagnitudo 6,6 atau gempa M6,6 Banten.

Berikut rincian 10 fakta tersebut, sebagaimana disampaikan Daryono melalui akun Facebook-nya, Minggu (16/1):

1. Terjadi pada Jumat 14 Januari 2022 pukul 16.05.41 WIB

2. Episenter gempa berada di laut, pada jarak 132 km arah baratdaya Kota Pandeglang, Banten, dengan kedalaman hiposenter 40 km.

Baca juga : BPBD Pandeglang: 738 Rumah Rusak Pasca Gempa M6,6 Sumur Banten

3. Gempa memiliki mekanisme sumber pergerakan naik (thrust fault) akibat adanya proser tekanan yang kuat.

4. Gempa ini bersifat destruktif. Data BPBD Kabupaten Pandeglang menunjukkan wilayah terdampak gempa mencakup 113 kelurahan dari 17 kecamatan di Pandeglang.

Gempa ini menyebabkan lebih dari 700 rumah dan lebih dari 30 fasilitas umum rusak.

5. Gempa ini tidak berpotensi tsunami, karena magnitudonya yang masih di bawah ambang batas rata-rata gempa pembangkit tsunami yaitu 7,0. Ditambah dengan kedalaman hiposenternya di 40 km.

Baca juga : BMKG Laporkan 12 Gempa Susulan Pasca Gempa M6,7 Banten

Data monitoring muka laut tidak menunjukkan adanya catatan perubahan muka laut pasca gempa. Ini menjadi bukti bahwa gempa yang terjadi tidak memicu tsunami.

6. Gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya deformasi/patahan batuan di dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi/menunjam ke bawah Selat Sunda-Banten.

Para ahli menyebut jenis gempa ini sebagai intraslab earthquake. Gempa intraslab memiliki ciri mampu meradiasikan guncangan (ground motion) yang lebih besar, dan lebih kuat dari gempa sekelasnya dari sumber lain.

Sehingga, wajar jika gempa ini memiliki spektrum guncangan yang sangat luas dirasakan hingga Sumatra Selatan. Juga Jawa Barat.

Baca juga : Naik Kelas, Kini Pakai Sleepwear Menjadi Outfit Harian

7. Guncangan gempa ini terasa sangat kuat di Jakarta, disebabkan karena adanya efek tapak lokal (local site effect) lapisan tanah lunak dan tebal di wilayah Jakarta  yang memicu terjadinya resonansi gelombang gempa.

Hingga akhirnya, guncangan tanah mengalami amplifikasi atau perbesaran. Di samping adanya fenomena vibrasi periode panjang (long period vibration), karena gempa kuat yang sumbernya relatif jauh.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.