Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Aset InJourney Diramal Tembus Rp 260 Triliun

Holding Pariwisata Kudu Lebih Gesit Dan Lincah

Senin, 17 Januari 2022 06:50 WIB
Presiden Jokowi meluncurkan Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung “Injourney”, Kamis (13/01/2022), di Mandalika, NTB. (Foto: Humas Setkab/Rahmat).
Presiden Jokowi meluncurkan Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung “Injourney”, Kamis (13/01/2022), di Mandalika, NTB. (Foto: Humas Setkab/Rahmat).

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi meminta Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pariwisata dan Fasilitas Pendukungnya atau sekarang disebut InJourney, harus lebih lincah dan gesit. Di masa pemulihan, sektor pariwisata kudu tancap gas.

Diketahui, pada Kamis (13/1), Jokowi meresmikan InJourney langsung dari kawasan Kuta Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). Lokasi itu bakal digelar event internasional MotoGP di Sirkuit Mandalika 2022. Nah, momen tersebut dirasa tepat untuk membangkitkan kembali industri wisata Tanah Air.

Jokowi menegaskan, penataan BUMN pariwisata ini adalah keharusan. Sebab, selama ini dia melihat BUMN sebagai perusahaan induk yang memiliki banyak anak. Belum lagi jumlah cucu yang tak kalah banyak.

Baca juga : Holding BUMN Pangan Mesti Semakin Lincah

Parahnya lagi, semua menggarap sektor pariwisata dan pendukungnya bergerak dari hulu sampai hilir. Mulai dari bisnis penerbangan, pelayanan bandara, hotel, atraksi, manajemen kawasan destinasi wisata, sampai ke retail.

“Kenyataannya, BUMN-BUMN beserta anak dan cucunya ini jalan sendiri-sendiri, tidak terkonsolidasi. Jadinya lemah, lemah, lemah, dan lemah,” sesal Jokowi di Kuta Mandalika, NTB, Kamis (13/1).

Padahal, sambung Jokowi, bila dikonsolidasikan dalam satu holding dapat menjadi suatu kekuatan besar.

Baca juga : Ini Jurus InJourney Bangkitkan Pariwisata Tanah Air

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, BUMN di sektor pariwisata punya banyak aset bagus dengan lokasi-lokasi strategis berkelas premium, tapi tidak dikelola dengan manajemen yang baik.

“Menurut Pak (Menteri BUMN Erick Thohir), pada 2024 akan muncul aset holding ini sekitar Rp 260 triliun. Hati-hati,” wanti-wanti Jokowi.

Eks Wali Kota Solo ini juga bilang, sebelum pandemi, sektor pariwisata menjadi kontributor devisa terbesar kedua dengan Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 10 miliar dolar AS (Rp 142,9 triliun). Serta bisa menyediakan 13 juta lapangan kerja.

Baca juga : Jokowi: Kapolda Yang Tak Bisa Kawal Investor, Ganti!

“Kondisi seperti ini harus kita hadapi dan tidak boleh patah arang. Kita harus memanfaatkan ini sebagai titik balik melakukan lompatan. Holding ini harus lebih gesit dan lincah,” tegas Jokowi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.