Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sekolah Kudu Perketat Siswa Saat Jam Istirahat

Jumat, 21 Januari 2022 08:00 WIB
Sejumlah siswa mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di SDN 01 Pondok Labu, Jakarta Selatan, Senin (3/1/2022). (Foto: NG Putu Wahyu Rama).
Sejumlah siswa mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di SDN 01 Pondok Labu, Jakarta Selatan, Senin (3/1/2022). (Foto: NG Putu Wahyu Rama).

RM.id  Rakyat Merdeka - Butuh penyesuaian saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah agar Covid-19 tidak menyebar. Salah satunya, waktu istirahat siswa dan ventilasi ruangan kudu diatur.

WHO (World Health Organization) Indonesia mengunggah meme beberapa anak yang bermain riang gembira di halaman sekolah sambil mengenakan masker. Di dalamnya ada informasi soal waktu istirahat sekolah di tengah pandemi Covid-19.

“Atur giliran istirahat dan dukung aktivitas di luar ruangan jika memungkinkan, agar sekolah aman dari Covid-19. Buka jendela dan pintu untuk memastikan ventilasi,” tulis WHO Indonesia.

Baca juga : Pemprov DKI Perkuat Koordinasi Atasi Banjir

Netizen setuju aturan jam istirahat dan ruang kelas harus diperhatikan ketat. Ruang terbuka dan ventilasi udara yang baik modal dasar bagi sekolah yang menyelenggarakan PTM supaya terhindar dari paparan Covid-19. Termasuk, antisipasi terjadinya klaster sekolah.

Akun @zulkarwin meminta pihak sekolah betul-betul menerapkan protokol Covid-19 ketat.

Sekolah juga kudu menyiapkan mekanisme pengawasan untuk anak didik saat jam istirahat dan tidak kontak fisik,” sarannya.

Baca juga : Berkas Perkara Dilimpahkan, PT Merial Esa Segera Jalani Persidangan

“Jam istirahat diperketat dengan mencegah siswa-siswi berkumpul tak berjarak lewat pengumuman,” saran @MMunir.

Akun @Musri_Sebumi mengusulkan tiga hal kepada pihak sekolah. Pertama, sekolah menghidupkan kembali Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Kedua, jam belajar dikurangi sehingga tidak diperlukan waktu untuk istirahat. Dan ketiga, membagi peserta didik atau siswa menjadi pagi dan siang.

“Ini dilakuan agar sekolah tidak menjadi klaster Covid-19,” kata dia.

Baca juga : Pemerintah Sepakat Nusantara Jadi Nama IKN Baru

Idealnya, kata @pandemictalks, untuk menghadirkan PTM risiko rendah, sekolah menyiapkan tiga variabel utama melawan virus Corona. Yaitu, ruangan kelas harus memiliki ventilasi yang baik, durasi belajar mengajar di dalam kelas kurang dari 1 jam, mengurangi jumlah siswa di dalam kelas dan menerapkan jaga jarak.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.