Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Politik Identitas Masih Mengancam

Jangan Coba-coba Ya Mundurin Pemilu 2024

Minggu, 23 Januari 2022 07:20 WIB
Pemerhati politik serta isu-isu strategis, Prof Imron Cotan. (Foto: Istimewa)
Pemerhati politik serta isu-isu strategis, Prof Imron Cotan. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejumlah pihak mewanti-wanti potensi terjadinya pembelahan ekstrem, akibat diusungnya politik identitas pada ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pemerhati politik serta isu-isu strategis, Prof Imron Cotan menerangkan, politik identitas biasanya tumbuh dalam situasi krisis. Salah satunya, krisis berkelanjutan yang diakibatkan pandemi Covid-19. Menurutnya, akan ada pihak yang memanfaatkan situasi ini demi kepentingan kelompok dan kekuasaan.

Baca juga : Olimpiade Musim Dingin China Jangan Didominasi Politik

“Berdasarkan kajian ilmu politik, krisis berkelanjutan memang mengundang munculnya politik identitas. Ini harus diwaspadai,” kata Imron dalam Webinar Moya Institute bertajuk Pandemi dan Siklus Politik Indonesia Jelang 2024, belum lama ini.

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Australia dan China ini mencontohkan, politik identitas yang terjadi di negara maju di Benua Amerika. Yakni kemunculan Presiden Donald Trump dan Presiden Jair Bolsonaro di Brazil. “Dua presiden ini basisnya politik identitas. Mereka muncul menunggangi krisis yang melanda negeri mereka. Ini jangan sampai terjadi kembali di Indonesia,” ujar Imron.

Baca juga : PSI Soroti Kasus Kekerasan Jalanan Di Kota Bandung

Untuk mencegah politik identitas maupun polarisasi, kata dia, situasi pandemi wajib ditangani dengan baik. Untungnya, penanganan pandemi Covid-19 oleh Pemerintah sudah lumayan baik. Bahkan, Indonesia masuk lima besar terbaik di dunia dalam menangani pandemi.

“Saya yakin, Indonesia akan melaksanakan Pemilu 2024 dengan damai tanpa keterbelahan yang ekstrem,” tuturnya.

Baca juga : Mentan Ingatkan Tantangan Industri Peternakan 4.0

Sementara Sekretaris Jenderal Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Mahfuz Sidik menilai, ada potensi munculnya kembali politik identitas dalam Pemilu 2024. Dia berharap, semua pihak, terutama aktor politik tak memakai taktik politik identitas yang bikin polarisasi dahsyat di masyarakat.

“Efek pembelahan dahsyat 2019 belum sepenuhnya hilang. Politik identitas ini muncul dari tokoh-tokoh politik yang rekam jejaknya menunjukkan keterkaitan dengan politik identitas,” ucapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.