Dark/Light Mode

YAICI-Aisyiyah Gelar Edukasi Masak Pangan Bergizi Di Bantargebang

Minggu, 23 Januari 2022 23:45 WIB
Kegiatan edukasi gizi yang dilakukan YAICI dan PP Aisyiyah, di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (22/1). (Foto: Istimewa)
Kegiatan edukasi gizi yang dilakukan YAICI dan PP Aisyiyah, di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (22/1). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Persoalan gizi yang berujung stunting akan terus mengganggu generasi penerus bangsa. Salah satu upaya menekan angka stunting adalah dengan pola konsumsi yang sehat dan bergizi.

Oleh karena itu, Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) bekerja sama dengan Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah mengedukasi warga Bantargebang yang tinggal di sekitar rumah gizi, Sabtu (22/1). Di sana, YAICI dan PP Aisyiyah mengadakan demo pengolahan pangan bergizi dan ekonomis untuk memenuhi kebutuhan gizi.

Baca juga : Antam Sulap Eks Pertambangan Liar Jadi Wisata AlamĀ 

Hadir sebagai pembicara antara lain Anggota DPRD Kota Bekasi Alimudin, Ketua Bidang Advokasi Kesehatan YAICI Yuli Supriati, praktisi dan konsultan Gizi Herawati. Alimudin mengatakan, YAICI dan PP Aisyiyah telah memberikan program yang luar biasa terkait pemahaman dan edukasi untuk hidup sehat. Ia juga mengimbau masyarakat harus paham terkait konsumsi kental manis.

“Susu kental manis itu adalah makanan tidak sesuai dengan 4 sehat 5 sempurna. Susu kental manis itu proteinnya minim,“ kata anggota DPRD Kota Bekasi dari Fraksi PKS itu.

Baca juga : Pemulihan Ekonomi Nasional Memuaskan Berkat Kerja Nyata Airlangga

Giliran Herawati, ia mengatakan banyak makanan sehat yang belum diterapkan oleh masyarakat Indonesia. Menurutnya, masyarakat lebih senang terhadap makanan-makanan yang instan, terlebih saat ini dengan banyaknya teknologi yang semuanya bisa dibeli dengan cara online. "Kita bisa mendapatkan protein dan gizi dari makanan yang kita olah sendiri, seperti telur, ikan dan sayur-sayuran,” terang Herawati.

Ketua Bidang Advokasi Kesehatan YAICI Yuli Supriati memaparkan, temuannya tidak sedikit masyarakat yang masih menganggap kental manis adalah susu. Masih banyak ibu-ibu yang memberikan kental manis kepada anaknya. "Padahal kental manis gizinya sedikit dan lebih banyak gulanya,” papar Yuli, sosok yang juga sering dimintai tolong oleh masyarakat terkait kendala BPJS Kesehatan.

Baca juga : Ruangguru Edukasi 350 Ribu Orang Soal Literasi Digital

Sebanyak lebih dari 10 ribu masyarakat dari 30 provinsi di Indonesia telah terpapar edukasi gizi khususnya mengenai kandungan gizi susu kental manis dan dampaknya bila dikonsumsi oleh balita. Hasil penelitian YAICI terkait konsumsi pada ibu hamil, cukup mengagetkan. Ternyata 71 persen ibu masih mengkonsumsi SKM sebagai asupan gizi selama hamil. Sebanyak 60,6 persen ibu mengkonsumsi SKM sebanyak 3-6 takaran sendok.

"Oleh karena itu, YAICI akan terus berkomitmen untuk memberikan edukasi gizi dan juga advokasi mengenai susu kental manis," pungkasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.