Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tak Perlu Resah, Apalagi Panik Dengan NeoCov

Kamis, 3 Februari 2022 09:00 WIB
Ilustrasi virus NeoCov. (Foto: Istimewa).
Ilustrasi virus NeoCov. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Belum usai penderitaan masyarakat dunia karena Covid-19, kini ditemukan virus baru bernama Neoromicia Capensis atau NeoCov. Temuan oleh peneliti asal Wuhan, China, ini berasal dari kelelawar Afrika Selatan. NeoCov disebut mudah menular dan berisiko kematian.

Penelitian mengenai virus ini masih berlangsung. Namun, kabarnya NeoCov bukanlah bagian dari Covid-19 dan juga bukan varian terbaru.

Pandemictalks mengunggah deretan meme berkaitan dengan kemunculan varian baru Covid-19. “Aduh, ada virus mematikan baru lagi muncul??? Yuk, cek faktanya!,” ujarnya.

Baca juga : Tindak Pelaku Kekerasan Seksual, Aparat Jangan Tebang Pilih!

Dalam deretan memenya, pandemictalks menjelaskan kemunculan virus yang disebut-sebut berbahaya itu. Pada meme pertama, disebutkan Omicron belum kelar, China peringatkan virus baru: NeoCov.

Menurut Pandemictalks, virus NeoCov adalah kerabat dekat virus penyebab infeksi saluran pernapasan Timur Tengah, MERS-Cov (Middle East Respiratory Syndrome).

MERS merupakan virus yang merebak di Arab Saudi pada 2012. Virus ini menyebabkan demam, batuk, hingga gangguan pernapasan.

Baca juga : Gandeng Perusahaan Turki, Gobel Group Bangun Industri Pangan Terpadu

NeoCov disebut memiliki potensi menyebabkan masalah apabila menular ke manusia. Sejauh ini, NeoCov masih berdasarkan penilitian laboratorium. NeoCov ditemukan beredar di antara kelelawar. Belum ada kasus penularan NeoCov dari hewan ke manusia dalam dunia nyata.

“Tak perlu resah dan khawatir berlebih, karena sampai saat ini belum ada bukti bahwa NeoCov merupakan ancaman bagi masyarakat,” katanya.

Pandemictalks juga memberi pesan untuk masyarakat. Sebaiknya tetap fokus disiplin protokol kesehatan (prokes) dan tak perlu resah apalagi panik dengan NeoCov. Fokus saja pada Covid-19 yang masih berlangsung.

Baca juga : Riza Berpeluang Besar Menangi Pillgub DKI 2024

“Pakai masker, social distancing, cuci tangan dan sukseskan program vaksinasi,” tandas dia.

Menurut @pengabdeenegara, virus dengan nama NeoCoV sudah dipublikasi peneliti China dalam jurnal BioRxiv. NeoCov disebut memiliki tingkat infeksi dengan kematian yang lebih tinggi dibandingkan jenis virus sebelumnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.