Dark/Light Mode

Indeks Risiko Bencana Di Jabar Tinggi, Sekda Minta BPBD Proaktif

Kamis, 3 Februari 2022 21:58 WIB
Illustrasi. Ini peta menunjukkan tingkat indeks risiko bencana banjir di Jawa Barat pada 2010. (Posko BNPB)
Illustrasi. Ini peta menunjukkan tingkat indeks risiko bencana banjir di Jawa Barat pada 2010. (Posko BNPB)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jawa Barat menjadi wilayah yang dilalui "ring of fire" di Indonesia, sehingga potensi bencana relatif tinggi.

Hal tersebut dikemukakan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja, saat menghadiri Forum Perangkat Daerah Sub Urusan Kebencanaan dan Kebakaran bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, di Karawang, Rabu (02/02/2022).

Menurut Setiawan, fenomena kebencanaan di Jabar berdasarkan kejadian pada 2021, diantaranya bencana tanah longsor sebanyak 1.387 kejadian, dan puting beliung 676.

"Ada pula banjir 335 kejadian, kebakaran hutan/ lahan 40 kejadian, gempa bumi 25 kejadian, dan gelombang pasang enam kejadian," ucap Setiawan.

Baca juga : Irfan Jaya Cs Bikin Serdadu Tridatu Makin Pede

"Terdapat lima kabupaten/ kota dengan jumlah kejadian bencana tertinggi, yakni Kabupaten Bogor 699 kejadian, Kabupaten Sukabumi 390 kejadian, Kota Bogor 209 kejadian, Kabupaten Ciamis 166 kejadian, dan Kabupaten Bandung 137 kejadian," imbuhnya.

Oleh karena itu, Sekda Setiawan mendorong BPBD Jabar agar erat berkoordinasi dengan BPBD kota/ kabupaten, serta perangkat daerah terkait lainnya.

Menurutnya, kewaspadaan terhadap kebencanaan perlu terus ditingkatkan karena bencana bisa terjadi kapan saja.

Apalagi setelah diterapkannya penyederhanaan birokrasi di tubuh Pemda Provinsi Jabar, aparatur khususnya fungsional yang bekerja di BPBD harus semakin proaktif.

Baca juga : Mantap, Indeks Literasi Budaya Digital Indonesia Meningkat

"Dengan begitu diharapkan akan hadir respons cepat penanggulangan bencana di Jawa Barat," harapnya.

Setiawan menyebut bahwa nilai Indeks Risiko Bencana (IRB) Provinsi Jabar dari tahun 2015 sampai 2020 per tahunnya selalu menurun.

Pada tahun 2015, IRB Jabar di angka 168,15, kemudian pada 2016 di angka 163,18. Selanjutnya tahun 2017 di angka 158,52, pada 2018 di angka 152,13, dan tahun 2019 di angka 150,46.

"Tahun 2020, nilai IRB Jabar di angka 145,81, artinya masih pada risiko tinggi," ujarnya.

Baca juga : Tenang, Risiko Pasca Vaksin Anak Dijamin Pemerintah

Di Jabar terdapat 11 kabupaten/ kota dengan Indeks Resiko Tinggi, yakni Kabupaten Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Sukabumi, Karawang, dan Bandung.

Selain itu, Kota Cirebon, Banjar, Kabupaten Cirebon, Subang, dan terakhir Kabupaten Pangandaran. [FAZ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.