Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Waspada! OTG Bisa Sumbang 24 Persen Penularan Omicron

Sabtu, 12 Februari 2022 07:52 WIB
Sejumlah petugas bersiap memakamkan jenazah pasien Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta, Kamis (10/2/2022). (Foto: Antara/M Risyal Hidayat)
Sejumlah petugas bersiap memakamkan jenazah pasien Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta, Kamis (10/2/2022). (Foto: Antara/M Risyal Hidayat)

RM.id  Rakyat Merdeka - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengingatkan masyarakat supaya disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes). Sebab, orang tanpa gejala alias OTG, bisa menularkan Covid-19. Faktanya, tidak semua kasus positif di lapangan dapat terdeteksi 100 persen.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan, kasus positif Covid-19 dapat dibagi menjadi dua, yaitu bergejala dan tanpa gejala. “Hal ini berarti, orang yang tampak sehat-sehat saja belum tentu terbebas dari infeksi Covid-19,” ujar Wiku, kemarin.

Baca juga : Jangan Remehkan Vaksin, Sudah Terbukti Bisa Ringankan Gejala Omicron

Secara global, kata dia, persentase jumlah kasus positif OTG lebih sedikit daripada kasus yang bergejala.

Kemudian, peluang timbulnya kasus positif pada kontak erat kasus positif tanpa gejala juga sekitar 3-25 persen lebih rendah daripada kontak erat kasus positif yang bergejala.

Baca juga : Pasar Optimis Penanganan Omicron, Rupiah Kuat Lagi

Kenapa begitu? Soalnya, gejala yang ada seperti batuk, bersin dapat memperbesar peluang penularan dibandingkan pada orang yang tidak batuk dan tidak bersin.

Meski demikian, jika tidak diantisipasi dengan baik, risiko penularan OTG akan menimbulkan kenaikan kasus secara signifikan. Menurutnya, berdasarkan studi di China, OTG dapat menyumbangkan sekitar 24 persen dari keseluruhan penularan yang terjadi.

Baca juga : Waspada, Penularan Omicron di DKI Didominasi Klaster Perumahan

“Dengan teknologi saat ini, kemampuan orang positif, termasuk OTG untuk menulari orang lain belum dapat diukur dengan pasti,” jelas Guru Besar Universitas Indonesia (UI) ini.

Masalahnya, OTG cenderung memiliki tingkat kewaspadaan yang lebih rendah terhadap gejala-gejala Covid-19 daripada orang yang bergejala. Orang yang bergejala akan cenderung mengisolasikan diri. “Dengan fakta ini sikap paling bijak yang dapat kita lakukan adalah menerapkan protokol 3M secara menyeluruh baik untuk orang sehat maupun sakit,” imbau Wiku.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.