Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ini 4 Alasan Sinovac Tak Bisa Diremehkan, Salah Satunya Mampu Mengenali Varian Omicron

Senin, 24 Januari 2022 21:59 WIB
Ilustrasi vaksin Sinovac (Foto: Net)
Ilustrasi vaksin Sinovac (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ahli Bioteknologi yang juga Associate Professor di Universiti Putra Malaysia, Bimo Ario Tejo PhD angkat bicara soal banyaknya pandangan yang cenderung meremehkan vaksin Sinovac. Hanya karena memiliki jumlah antibodi yang lebih rendah, dibanding vaksin berbasis mRNA seperti Pfizer.

“Memang benar. Tapi, sistem imun kita kan tidak hanya mengandalkan antibodi. Masih ada lini pertahanan terakhir dari sel T, yang melindungi kita dari sakit berat dan kematian,” kata Bimo via laman Instagramnya, Senin (24/1).

Berikut 4 alasan Bimo, yang menegaskan vaksin Sinovac tidak bisa diremehkan:

1. Sinovac mampu mengaktifkan sel T dengan lebih baik, dibanding Pfizer

Bimo berpendapat, alasan ini mungkin menjadi sebab rendahnya angka kematian di negara-negara pengguna vaksin Sinovac seperti Chile dan Turki.

Baca juga : Vaksinasi Dan Disiplin Prokes Adalah Kunci Utama Cegah Penularan Omicron

Untuk diketahui, dalam melawan virus Covid, kita memiliki tiga lapis pertahanan. Pertama, masker dan protokol kesehatan. Kedua, antibodi dari vaksin atau infeksi alami. Ketiga, sel T.

Sehingga, jika lolos dari antibodi, virus masih bisa diblokir oleh lini pertahanan terakhir tubuh dari sel T, yang melindungi kita dari sakit berat dan kematian.

2. Antibodi yang dihasilkan lebih beragam

Bimo menyebut, jumlah antibodi spike vaksin Sinovac memang lebih rendah dibanding vaksin Pfizer. Tapi, vaksin Sinovac mampu menghasilkan antibodi nucleocapsid yang tidak mampu dihasilkan vaksin Pfizer.

Antibodi spike bekerja dengan cara menempel dan memblok bagian spike, sehingga virus tidak bisa menginfeksi kita.

Baca juga : Ini Masukan Wiranto Untuk Pemerintah, Soal IKN Masuk Daftar

Sementara antibodi nucleocapsid, menempel dan memblok bagian nucleocapsid. Sehingga, meski virus masih bisa menginfeksi kita, tapi antibodi nucleocapsid mampu menghambat proses aktivasi virus.

3. Menghasilkan sel memori yang mengenali varian Omicron

Sel B memori dari penerima vaksin booster Sinovac, mampu menghasilkan antibodi yang mampu mengenali varian Omicron.

4. Efek samping rendah

Data Adverse Events Following Immunization (AEFI) atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Malaysia mengungkap, vaksin Sinovac memiliki efek samping yang paling rendah dibanding vaksin Pfizer dan AstraZeneca.

Baca juga : Ini 4 Alasan Hakim Tak Vonis Mati Heru Hidayat

Kesimpulannya, Vaksin Sinovac dan Pfizer bisa saling melengkapi. Vaksin Pfizer memberikan perlindungan dengan antibodi untuk mencegah Covid bergejala, sementara vaksin Sinovac mengaktifkan sel T untuk mencegah sakit berat dan kematian.

“Kombinasi vaksin primer Sinovac (2x) dan booster Pfizer (1x) bisa menjadi pilihan yang bagus," tandas Bimo. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.