Dark/Light Mode

Puji Prabowo Borong Pesawat Tempur

Pengamat: Kemhan Gesit Lihat Peluang

Sabtu, 12 Februari 2022 20:40 WIB
Pengamat militer Susaningtyas Kertopati (Foto: Istimewa)
Pengamat militer Susaningtyas Kertopati (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Langkah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membeli 42 jet dari Perancis dan 36 pesawat tempur dari Amerika Serikat disambut baik pengamat militer Susaningtyas Kertopati. Menurut Nuning, sapaan akrab Susaningtyas, pembelian alat utama sistem persenjataan (Alutsista) merupakan bentuk nyata Kementerian Pertahanan (Kemhan) melaksanakan fungsi untuk pembangunan kekuatan TNI.

Mantan anggota Komisi I DPR ini menjelaskan, fungsi ini merupakan amanah UUD NRI 1945. UUD NRI 1945 menyatakan, tujuan nasional pertama adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Kemudian, tujuan nasional keempat adalah ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Baca juga : KPK Perpanjang Masa Penahanan Bupati Langkat

"Pembelian pesawat tempur dari berbagai negara seperti dari Perancis dan Amerika Serikat merupakan strategi yang jitu untuk mengimplementasikan balancing of power pada tataran regional dan global," jelas peraih gelar doktor bidang intelijen itu.

Nuning melanjutkan, pembelian alutsista, termasuk pesawat tempur, dari negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB, dinilai memiliki dampak penangkalan yang tinggi. Tidak semua negara bisa membeli, meskipun anggarannya memadai. Sebab, hal itu tergantung negara penjual. Kedua negara, baik Perancis maupun Amerika Serikat, pasti memiliki kalkulasi yang akurat dalam memproyeksikan kebijakan luar negeri masing-masing.

Baca juga : Prabowo Dukung Pemasaran CN235 Ke Pasar Internasional

"Urgensi pembelian pesawat tempur sangat dipengaruhi dengan situasi dan kondisi yang dihadapi saat ini. Pembelian Alutsista tidak bisa disamakan dengan pembelian barang-barang umum. Butuh proses dan waktu yang lama. Ditambah tingkat kepercayaan yang tinggi dari negara penjual kepada negara pembeli. Kemhan RI sangat gesit melihat peluang yang ada," puji Nuning.

Selain pesawat tempur, lanjut Nuning, kapal frigat dan kapal selam merupakan Alutsista yang harus segera dilaksanakan peremajaan dan modernisasi. Doktrin operasi gabungan kekuatan laut dan udara saat ini merupakan strategi utama dalam perang modern di masa mendatang. Selain peremajaan Alutsista, maka penggunaan teknologi Unmanned System diyakini bisa lebih andal dengan biaya pengadaan yang bisa saja lebih murah.

Baca juga : Prabowo Kunjungi Kampus Unhan Belu, NTT

"Sangat penting bagi Kemhan RI untuk lebih memberi peran penting penggunaan Unmanned System. Apalagi dalam menghadapi ancaman cyber, maka Unmanned System merupakan salah satu alternatif yang banyak dipilih negara-negara super power," tutupnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.