Dark/Light Mode

PDIP Rayakan Harlah NU Ke-96

Gus Yahya Mesranya Ke Mega

Minggu, 13 Februari 2022 08:47 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf pada acara Hari Lahir ke-96 NU. (Foto: Tangkapan layar YouTube PDI Perjuangan).
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf pada acara Hari Lahir ke-96 NU. (Foto: Tangkapan layar YouTube PDI Perjuangan).

RM.id  Rakyat Merdeka - Harlah NU ke-96 tak hanya dirayakan warga Nahdliyyin, tapi keluarga besar Banteng dari pusat sampai daerah pun, ikut merayakannya.

Perayaan Harlah NU itu digelar PDIP, kemarin. Dalam acara ini, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, tampil mesra. Mereka saling memuji, juga saling membuka sejarah kelengketan NU dengan Bung Karno, juga dengan kalangan nasionalis.

Acara harlahnya, dimulai sejak pukul 14.00 WIB secara hybrid. Selain Gus Yahya dan Mega, acara bertemakan ‘Bersama Merawat Indonesia’ ini, dihadiri Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDIP Hamka Haq, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dan Dubes RI Untuk Tunisia Zuhairi Misrawi.

Baca juga : Ikut Ramaikan Harlah NU Ke-96, Bos Demokrat Nyanyi Yaa Lal Wathon

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas juga hadir. Yaqut ikut memberikan sambutan sebagai perwakilan pemerintah.

Acara dimulai dengan penampilan musik gamelan. Pemainnya kompak mengenakan batik putih bercorak lengkap dengan ikat kepala putih. Sedangkan, penyanyinya mengenakan pakaian dan kerudung merah.

Pada kesempatan itu, juga ditampilkan foto-foto Presiden RI ke-1 Soekarno saat bersama dengan tokoh-tokoh NU. Foto-foto itu juga diselipi dengan kata-kata Soekarno yang mengungkapkan kecintaannya kepada NU.

Baca juga : Berantas Mafia Pupuk Bersubsidi

Acara harlah dipandu oleh Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah.

Acara dibuka Mega. Mega hadir dari Kantor DPP PDIP. Dia tampil dengan mengenakan pakaian hitam bercorak merah. Di kanan kirinya ada bunga anggrek berwarna putih dan ungu.

Dalam sambutannya, Mega merasa bersyukur, kedekatan kaum nasionalis dan kaum religius hingga kini masih terus berjalan dengan erat. Kata Mega, jika hubungan Banteng dan NU terus terjalin, maka segala ancaman bangsa Indonesia akan bisa diatasi.

Baca juga : Kader Muda Janjikan PPP Lolos Ke Senayan

“Hubungan PDIP dan NU sangat dekat dan selalu beriringan,” kata Mega.

Mega lalu teringat bagaimana kedekatan ayahnya, Soekarno dengan KH Hasyim Asyari dan KH Abdul Wahab Hasbullah, serta juga banyak dengan para kiai, pendiri, serta penggerak NU lainnya. Bahkan, kata dia, Bung Karno-sapaan Soekarno-diberi gelar oleh NU; Walliyul Amri Addharuri Bi As Syaukah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.