Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Positivity Rate Sudah Di Atas Standar WHO

Perketat Mobilitas, Pemda Jangan Lemot

Minggu, 20 Februari 2022 08:00 WIB
Ilustrasi Covid-19 varian omicron. (Foto: Shutterstock/angellodeco).
Ilustrasi Covid-19 varian omicron. (Foto: Shutterstock/angellodeco).

RM.id  Rakyat Merdeka - Angka positivity rate di Indonesia terus bertambah. Bahkan, sudah di atas standar yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia atau WHO.

Kepala Sub Bidang Dukungan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19, Brigjen TNI (Purn) Alexander K Ginting mengatakan, angka positivity rate di Indonesia berada di angka 18,59 pada 16 Februari 2022. Angka tersebut melewati standar yang ditetapkan WHO yaitu 5 persen.

Positivity rate itu normalnya 5 persen. Ini kita alami semenjak Agustus, September, Oktober, November. Tapi, apa yang terjadi sekarang? Sekarang Indonesia rata-rata 18,96 persen di atas standar WHO,” kata Alex.

Dia mengatakan, terdapat lima provinsi dengan positivity rate tertinggi. Yaitu, Banten, Jawa Tengah, Sulawesi Utara, Jawa Barat dan DKI Jakarta. Padahal, kata dia, lima provinsi tersebut memiliki cakupan vaksinasi dan infrastruktur kesehatan yang baik.

Baca juga : Kasus Kematian Sentuh Angka 216, Yang Belum Vaksin Buruan

“Tentunya ada hubungannya dengan mobilitas. Walaupun kelima provinsi ini vaksinasinya jempolan jadi mobilitasnya yang cukup tinggi,” ujarnya.

Alex mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit lebih rendah dibandingkan gelombang Delta pada Juli 2021. Kata dia, antrean UGD (unit gawat darurat) tidak setinggi di bulan 7 tahun lalu.

“Tapi, yang jelas antrean rumah sakit itu ada,” ucap dia.

Berdasarkan data Satgas, pada Jumat (18/2) Pemerintah telah memeriksa 501.627 spesimen Covid-19 dari 307.607 orang selama 24 jam terakhir. Dari satu orang dapat diambil spesimen lebih dari satu kali.

Baca juga : KPK Minta Kepala Daerah Di Sulteng Perbaiki Tata Kelola Pemerintahan

Rinciannya, sebanyak 100.745 orang diambil sampelnya menggunakan tes swab polymerase chain reaction (PCR), 321 orang menggunakan tes cepat molekuler (TCM), dan 206.541 orang menggunakan tes swab antigen.

Kemudian, sebanyak 191.514 spesimen diperiksa dengan metode PCR, 332 spesimen melalui TCM, dan 309.781 spesimen melalui tes swab antigen.

Dengan demikian, hingga Jumat ini, secara kumulatif pemerintah telah memeriksa 80.079.360 spesimen Covid-19 dari 53.603.989 orang.

Berdasarkan pemeriksaan spesimen ini, sebanyak 59.635 orang diketahui positif Covid-19. Jumlah itu didapatkan dari 48.273 hasil tes swab PCR, 168 dari TCM, dan 11.194 dari tes swab antigen.

Baca juga : Kasus Harian Di DKI Dan Jabar Tembus 10 Ribu, Kematian Di Bali Bayangi Jakarta

Dari data tersebut, angka positivity rate orang positif Covid-19 harian yaitu 19,39 persen secara total. Namun, jika hanya berdasarkan dengan tes swab PCR, maka positivity rate yaitu sebesar 47,93 persen.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.