Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
501 Pengungsi Gempa Pasaman Barat Mulai Diserang Penyakit
Minggu, 27 Februari 2022 16:18 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Sebanyak 501 pengungsi di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat yang terdampak gempa mulai dirundung berbagai penyakit.
Berdasarkan data dari tiga posko pelayanan kesehatan pada Sabtu (27/2), 180 orang di posko pelayanan kesehatan Dinas Kesehatan Pasaman Barat, 150 orang di posko tim medis Semen Padang, dan 171 orang di posko kesehatan Biddokkes Polda Sumbar.
"Layanan yang kami berikan berupa pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat terhadap penyakit yang dikeluhkan," kata dokter di Posko Kesehatan Dinas Kesehatan Pasaman Barat Dian Leonita, di Simpang Empat, dilansir Antara, Minggu (27/2).
Ia mengatakan ada berbagai keluhan yang disampaikan oleh pengungsi seperti demam, batuk, pilek, penyakit kulit, hingga hipertensi.
Baca juga : ACT Bergegas Berangkat Bantu Korban Gempa Pasaman Barat
Sementara di pos pelayanan kesehatan Biddokes Polda Sumbar jumlah pengungsi yang berobat sebanyak 171 orang.
Kasubid Dokpol Biddokkes Polda Sumbar dr Eka Purnama Sari mengatakan keluhan pengungsi adalah diare, batuk, flu, demam, gatal-gatal, dan lainnya.
"Warga yang mengeluhkan sakit langsung diperiksa oleh tim medis yang ada di pos kesehatan, kemudian diberikan obat," jelasnya.
Sementara di posko pelayanan kesehatan Semen Padang hingga Sabtu malam tercatat ada 171 pengungsi yang mengeluhkan sakit.
Baca juga : Imbas Gempa Pasaman, 6.002 Warga Sumbar Terpaksa Mengungsi
Rata-rata penyakit yang dikeluhkan oleh pengungsi adalah demam, flu, dan batuk dengan rentang usia pasien 30-50 tahun.
Salah seorang pengungsi yang berasal dari Timbo Abu, Kecamatan Talamau Sabariah (62) mengeluhkan sakit kepala ketika berada di tenda pengungsian.
Ia yang telah mengungsi sejak Jumat (25/2) itu kemudian dipapah oleh anaknya Hendra (25) ke tenda medis milik Semen Padang.
Pengungsi lainnya yang berasal dari Mudiak Simpang Damri (60) tiba-tiba jatuh pada Sabtu (26/2) malam karena sakit kepala, lalu diantarkan sang isteri ke pos kesehatan.
Baca juga : Bantu Warga Terdampak Gempa Pasaman Barat, BRI Bangun Posko Peduli
Medis menengarai faktor ketersediaan air minum serta pola makan yang tidak teratur menjadi penyebab sakitnya pengungsi. [IPL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya