Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Soal Penundaan Pemilu
Ssst, Katanya Ada Yang Ngeper Anies Nyapres Tuh
Minggu, 6 Maret 2022 08:15 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Wacana penundaan Pemilu 2024 membuat para relawan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan angkat bicara. Kebanyakan meminta Anies taat konstitusi. Artinya, jika jabatan gubernur juga diperpanjang, lebih baik mundur.
“Supaya tidak mencederai demokrasi dan konstitusi, sesuai jadwal saja yang sudah ditentukan KPU,” kata Ketua Umum Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) Syarief Hidayatullah kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Sebagai relawan Anies, GPMI curiga wacana ini dilontarkan pihak-pihak yang takut dengan elektabilitas Anies yang tak terbendung. Apalagi wacana ini dilontarkan tokoh-tokoh ketua umum partai politik yang elektabilitasnya masih jauh di bawah Anies.
Baca juga : Mbak Yenny, Nyapres Yuk!
Syarief mengklaim, hampir dalam semua survei, elektabilitas Anies selalu tinggi. Apalagi, relawan Anies semakin meluas dan deklarasi hampir setiap hari di berbagai wilayah.
“Kalau diundur Anies akan kehilangan momentum. Tapi, partai semakin matang menyiapkan calonnya yang masih mentah. Tapi kalau sudah digariskan, Anies mau bertarung kapanpun, pasti menang,” tuturnya.
Dikatakan, bila penundaan Pemilu berdampak pada perpanjangan jabatan Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta, relawan akan menyarankan jagoannya itu mundur. “Jangan jadi salah satu pihak yang ikut menciderai demokrasi yang susah payah dibangun,” harapnya.
Baca juga : Laskar Ganjar Puan Prediksi Ada Tiga Poros Capres Di 2024
Serupa, relawan Anies lainnya, Geisz Chalifa juga menegaskan, Anies akan mundur jika jabatan kepala daerah diperpanjang imbas Pemilu ditunda.
“Kalaupun ada regulasinya perpanjangan itu, Anies akan berhenti dan selesai Oktober 2022. Tidak akan memperpanjang jabatannya apabila tidak melalui mekanisme sesuai ketentuan,” tutur Geisz kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Sebelumnya, Perkumpulan untuk Pemilu dan Demorkasi (Perludem) menduga wacana penundaan Pemilu 2024 akan diiringi tawaran perpanjangan masa jabatan kepala daerah yang habis pada 2022 dan 2024. Ini supaya penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden mendapat dukungan semua pihak. Termasuk oleh kepala daerah.
Baca juga : Sikap PDIP Tolak Penundaan Pemilu Patut Dicontoh
“Bisa saja diberi gula-gula, oke untuk kepala daerah juga diperpanjang. Sampai kemudian Pilkada serentaknya terlaksana. Bisa saja diundur misalnya sampai 2027 atau 2026,” kata anggota Dewan Pembina Perludem, Titi Anggraini, belum lama ini. [FAQ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya