Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Soal Kesehatan Di IKN, Mantan Direktur WHO Titip Pesan Ini Ke Pemerintah

Minggu, 13 Maret 2022 08:56 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof. Tjandra Yoga Aditama menitip pesan soal aspek kesehatan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Menyusul telah dilantiknya pimpinan otorita IKN, dan rencana Presiden Jokowi kemah di lokasi IKN, Kalimantan Timur, Senin (14/3). 

"Khusus aspek kesehatan di IKN, diusulkan 8 aspek, 5 langkah dan 4 antisipasi penyakit menular," kata Prof. Tjandra dalam keterangannya, Minggu (13/3).

Aspek pertama adalah sanitasi, yang menjamin ketersediaan air bersih dan pelaksanaan hygiene dan sanitasi. Aspek kedua adalah sarana aktifitas fisik, yang mempromosikan gaya hidup non-sedentari.

Aspek ketiga, mengharuskan tersedianya berbagai jenis makanan dengan kalori yang cukup dan kaya essential nutrients yang memadai. Aspek keempat, mencakup istirahat secara berkala dan wajar. 

Baca juga : Uji Coba PPLN Tanpa Karantina Mulai 7 Maret, Mantan Direktur WHO Kasih 5 Masukan Penting

Aspek kelima, meliputi ketahanan emosional (emotionally resilience) dalam meningkatkan kemampuan untuk menangani stres.

Aspek keenam tentang spiritualitas, baik tentang agama dan juga aspek sosial lainnya. Aspek ketujuh tentang lingkungan hidup dan harmoni yang baik antar warga, dan dengan lingkungan sekitar.

Aspek kedelapan adalah tentang pekerjaan dan pendapatan finansial.

Sementara langkah pertama di IKN, adalah memilih energi bersih (choose clean energy). Kedua, ketersediaan transportasi umum yang baik.

Baca juga : Mantan Direktur WHO Dorong RI Pelopori Klasifikasi Varian Covid Di ASEAN

Ketiga, investasi pada kesehatan digital (digital health). Keempat, mengimplementasikan internet of thing – IoT yang akan amat berpengaruh pada bidang kesehatan.

Kelima, senantiasa memonitor derajat polusi udara di kota.

"IKN dibangun di pulau Kalimantan, yang selain mempunyai pola epidemiologi tertentu, juga terkenal dengan hutan dan kehidupannya. Untuk itu, dalam kaitannya dengan penyakit menular, setidaknya ada 4 hal yang patut jadi perhatian pada IKN," papar Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI ini.

Pertama, tentang berbagai vektor yang sudah ada di habitat setempat, termasuk di hutan sekitarnya. Termasuk, antisipasi penyakit yang ditularkan vektor (vector borne disease).

Baca juga : Ini Kata Mantan Direktur WHO Soal Deltacron, Varian Hibrid Delta Dan Omicron

Kedua, tentang perubahan lingkungan yang mungkin terjadi, yang dapat diantisipasi dengan kajian lingkungan. Serta dampaknya terhadap pola penyakit menular.

"Ketiga, tentu perlu dikaji tentang penyakit apa saja yang endemik di daerah IKN Nusantara serta daerah tetangganya. Serta analisa retrospektif dan surveilans prospektifnya secara amat intensif. Baik sampai kota mulai beroperasi dan juga sampai tahun-tahun ke depannya," jelas Prof. Tjandra.

"Keempat, IKN ini tentu akan dibangun dengan prinsip ketahanan terhadap pandemi di masa datang, pandemic resilient city," pungkas mantan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) serta Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Kesehatan ini. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.