Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 di Bali, dimanfaatkan Ketua DPR, Puan Maharani untuk memperjuangkan perdamaian dunia. Sikap Puan ini membuat namanya makin wangi.
Peperangan yang terjadi di beberapa negara menjadi satu di antara isu penting yang ditekankan Puan dalam Sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 di International Convention Centre (BICC) The Westin, Nusa Dua, Bali, 20-24 Maret 2022.
Hal tersebut disampaikan Puan saat membuka sidang IPU. Dia berpidato setelah Presiden IPU, Duarte Pachec.
Baca juga : Kapolri Pastikan Jajarannya Awasi Distribusi Dan Harga Penjualan Minyak Goreng
Mula-mula, Puan yang mengenakan baju berwarna hitam dipadu blazer hitam bercorak batik berwarna emas itu, mengingatkan para delegasi IPU dapat membangun konsesus besar mengatasi berbagai masalah global. “Pertemuan kita hari ini datang pada saat yang sangat penting, di mana dunia sedang menghadapi tantangan global yang kompleks,” kata Puan.
Adapun tantangan global yang dimaksud Puan, mulai dari konflik antar-negara, pandemi yang berkepanjangan, dan tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim. Untuk itu, dia berharap, di tengah ketidakpastian ini, IPU memastikan proses penyusunan kebijakan menghasilkan hasil yang kuat.
“Bagi DPR, kami mengakui pentingnya diplomasi parlemen yang dapat berkontribusi menjembatani perbedaan antar negara serta memperkuat kerja sama internasional, multilateralisme, dan menolak unilateralisme,” tambah perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR itu.
Baca juga : IPU Dukung Perdamaian Rusia-Ukraina
Menurut politisi PDIP itu, perlu upaya memperkokoh fondasi demokrasi. Karena di saat pandemi, demokrasi di berbagai negara mengalami tantangan. “Sesuai tujuan IPU, kita harus menggunakan kesempatan ini untuk memperkuat demokrasi, perdamaian, hak asasi manusia, dan pembangunan berkelanjutan,” sambung dia.
Puan menilai, IPU merupakan momentum bagi parlemen untuk menyebarkan budaya damai. Termasuk krisis kemanusiaan akibat perang Rusia dan Ukraina yang hingga kini masih berlangsung. “Melalui upaya damai, pertemuan IPU ini mendorong diakhirinya perang di Ukraina. Tentunya kita mengharapkan perang segera berakhir, dan dilakukan gencatan senjata,” ujar Ketua DPP PDIP itu.
Puan kemudian menekankan pentingnya penghormatan kepada hukum internasional, piagam PBB, dan perlunya peneguhan terhadap integritas teritori untuk mencapai resolusi konflik Rusia dan Ukraina.
Baca juga : Ekonom Nilai Tepat Penjualan Pertamax Ikuti Harga Pasar
“Namun, kita jangan melupakan juga untuk menyelesaikan konflik di berbagai belahan bumi lainnya. Pertemuan ini juga dapat mendesak tercapainya kemerdekaan penuh Palestina,” tegas Puan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya