Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dana Global Dalam Penanggulangan TB Dunia Terbatas, Prof. Tjandra Kasih Solusi

Rabu, 30 Maret 2022 11:20 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari ini, Prof. Tjandra Yoga Aditama menyampaikan presentasi tentang upaya mengatasi kurangnya anggaran tuberkulosis (TB) di dunia, dalam acara Health Working Group 1 Meeting - G20 Indonesia 2022. Bersama Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Presiden International Union Against TB dan Dirjen Riset India.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Tjandra yang juga mantan Direktur WHO Asia Tenggara menyampaikan tujuh hal penting, untuk mengatasi masalah kekurangan dana global dalam penanggulangan TB dunia. 

Baca juga : Prof. Tjandra: Perjuangan Pengendalian TB Harus Terus Kita Lanjutkan

"Pertama, pimpinan dunia, termasuk G20 perlu meningkatkan anggaran TB sampai tiga atau empat kali lipat," ujar Prof. Tjandra dalam keterangannya, Rabu (30/3). 

Kedua, anggaran domestik masing-masing negara juga harus ditingkatkan, dengan advokasi dan komitmen politik. Ketiga, perlu penyempurnaan TB National Strategic Plan dari aspek perencanaan anggarannya.

Baca juga : Rano Karno: Pembangunan Berkelanjutan Harus Perhatikan Keadilan Sosial

Keempat, harus diupayakan sistem cukai khusus untuk penyakit tertentu. Seperti airline tax lewat program UNITAID.

Kelima, harus ada mekanime penganggaran inovatif dari badan donor internasional, seperti program loan buy back GF, social impact bond dan sebagainya. 

Baca juga : Wanita Maju, Negara Maju

Keenam, menggali kemungkinan peran sektor swasta dan filantropi.

"Ketujuh, melakukan efisiensi biaya dengan integrasi program dan pelayanan. Seperti TB & rokok, TB & diabetes mellitus (DM), dan penggunaan alat secara bersama. Misalnya GeneXpert untuk TB dan Covid-19. Di samping melakukan integrasi infrastruktur laboratorium dan sarana pengobatan, serta penguatan partisipasi masyarakat, dan sebagainya," pungkas Prof. Tjandra yang juga Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.