Dark/Light Mode

Bupati PPU Minta Duit Rp 1 M Ke Pengusaha Buat Nyalon Ketua DPD Demokrat Kaltim

Kamis, 31 Maret 2022 23:33 WIB
Direktur Utama PT Borneo Putra Mandiri, Ahmad Zuhdi alias Yudi. (Foto: Tedy Kroen/Rakyat Merdeka)
Direktur Utama PT Borneo Putra Mandiri, Ahmad Zuhdi alias Yudi. (Foto: Tedy Kroen/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bupati nonaktif Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas'ud pernah meminta uang kepada Direktur Utama PT Borneo Putra Mandiri, Ahmad Zuhdi alias Yudi, sebesar Rp 1 miliar.

Uang itu digunakan Abdul Gafur untuk maju sebagai kandidat Ketua DPD dalam Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat di Kalimantan Timur.

Hal itu disampaikan Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (JPU KPK) saat membacakan surat dakwaan terhadap Zuhdi, di Pengadilan Tipikor Samarinda, Kamis (31/3).

Baca juga : Keluarga Sebut Bupati PPU Korban Politik Musda Demokrat

Jaksa mengatakan, permintaan uang itu disampaikan Dewan Pengawas PDAM Danum Taka PPU Asdarussalam, di rumahnya, wilayah Nipah-Nipah, Kalimantan Timur pada pertengahan Desember 2021.

Asdarussalam, merupakan orang dekat Abdul Gafur. Sebelum menjabat sebagai bupati, dia menunjuk Asdarussalam sebagai salah satu tim suksesnya.

"Asdarussalam menyampaikan supaya terdakwa (Zuhdi) membantu Abdul Gafur Mas'ud sebesar Rp 1 miliar rupiah yang sementara sedang mengikuti pemilihan Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur di Samarinda," ungkap Jaksa Moh Helmi Syarief.

Baca juga : Ingatkan Pemerintah Soal Harga Pangan, Puan Ketua DPR Powerfull

Zuhdi awalnya berencana menggunakan pencairan termin pekerjaan peningkatan Kantor Pos Waru senilai Rp1,5 miliar untuk menyanggupi permintaan Abdul Gafur tersebut. Proyek itu dikerjakan oleh PT Babulu Benuo Taka.

Tapi proses pencairan uang itu tidak berlangsung lancar lantaran kebijakan pengerjaan proyek dari APBD saat itu tidak lagi dibayarkan pada Desember 2021.

Setelah itu, Zuhdi dibantu pelaksana tugas (Plt) Sekda PPU Muliadi untuk mendapatkan uang yang diminta Gafur dengan cara meminjamkan dana simpanan Kopri Rp 1 miliar.

Baca juga : KAI Salurkan Bantuan Senilai Rp 100 Juta Buat Korban Gempa Di Pasaman Barat

Muliadi meminjamkan dana Kopri itu karena ada banyak proyek yang dikerjakan Zuhdi namun belum dicairkan. "Termasuk proyek peningkatan Kantor Pos Waru (lanjutan)," ujar Helmi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.