Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kepala BIN Ingatkan Pentingnya Sinergi Untuk Satu Tujuan Besar

IKN Dibangun Dengan Energi Gotong Royong

Jumat, 1 April 2022 06:50 WIB
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jendral Polisi (Purn) Budi Gunawan. (Foto: Istimewa).
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jendral Polisi (Purn) Budi Gunawan. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Semangat gotong royong yang selama ini jadi energi sakti dalam membangun bangsa, harus juga ditonjolkan dalam membangun Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Karena, tujuan besar perlu sinergi besar pula.

Perbincangan tentang IKN Nusantara kini menghangat di soal sumber pendanaan: mungkinkah pembangunan IKN Nudantara dibiayai dari urunan masyarakat?

Baca juga : Kementan Tekankan Pentingnyan Akses Pangan Terbuka Bagi Dunia

Di dalam UU No 3/2022 tentang IKN, kata masyarakat” memang disebutkan sebagai salah satu sumber pendanaan pembangunan IKN selain APBN, APBD, dan Kerja Sama Badan Usaha (KPBU). Inilah yang dirujuk Kepala Otorita IKN Nusantara, Bambang Susantono, saat berbicara usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (29/3).

“Masyarakat juga bisa urun dana dan dalam skala tertentu mereka bisa ikut serta di dalam pembangunan berbagai macam fasilitas di lapangan,” kata Bambang.

Baca juga : Kepala BPIP Ingatkan Pentingnya Kebhinekaan Dan Moderasi Beragama

Perbincangan menghangat karena sebagian kalangan mempersepsikan urun dana masyarakat yang diutarakan Bambang itu, sebagai sumbangan, seakan negara tidak memiliki dana dan IKN Nusantara dikesankan tidak layak investasi. Sementara Pemerintah seringkali menegaskan, pembangunan IKN Nusantara akan didukung APBN, terutama untuk membangun Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) serta infrastruktur dasar di IKN Nusantara seperti jalan, pelabuhan, bendungan, hingga bandara. “Dalam pendanaan, ada dana dari APBN, jelas,” ujar Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati saat berbicara dalam CNBC Economic Outlook, Selasa (22/3).

Sebelumnya, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menjelaskan, kawasan pengembangan IKN Nusantara memiliki total luas 256.000 hektare (ha). Dari luas tersebut, yang akan menjadi KIPP seluas 6.671 ha dengan taksiran kebutuhan anggaran pembangunan sebesar Rp 46 triliun. Anggaran ini untuk membangun gedung-gedung pemerintah mulai dari Istana Negara hingga gedung-gedung kementerian dan lembaga. “Kawasan inti pusat pemerintah itu, semua jadi aset negara, jadi akan dibiayai APBN,” ucap Basuki.

Baca juga : Lawan Corona Jangan Terlena

Terkait pendanaan pembangunan IKN Nusantara ini, Kepala Badan Intelijen Negara (Kabin) Jend Pol (Purn) Budi Gunawan mengingatkan, diskusi tentang sumber pendanaan pembangunan IKN Nusantara harus tetap dalam perspektif tujuan awalnya, yaitu sebagai pusat pertumbuhan baru perekonomian Nasional. Pertumbuhan yang selama ini terpusat di Jawa harus diperluas ke kawasan lain. Kalimantan dipilih karena posisi dan potensinya yang ideal untuk tumbuh berkelanjutan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.