Dark/Light Mode

Kepala BIN Ingatkan Pentingnya Sinergi Untuk Satu Tujuan Besar

IKN Dibangun Dengan Energi Gotong Royong

Jumat, 1 April 2022 06:50 WIB
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jendral Polisi (Purn) Budi Gunawan. (Foto: Istimewa).
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jendral Polisi (Purn) Budi Gunawan. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
“Pemindahan IKN ke kawasan yang relatif mentah, tapi sangat potensial ini, berdasarkan visi ekonomi berkelanjutan; tidak hanya dari aspek lingkungan hidup, tapi juga aspek pertumbuhan ekonomi. Potensi ini yang sedang dikelola Pemerintah agar pada saatnya nanti, dengan sendirinya akan menjadi mesin pertumbuhan secara berkelanjutan,” papar Budi Gunawan, di Jakarta, kemarin.

Yang tahun ini telah dimulai Pemerintah, lanjut Budi Gunawan, adalah membangun infrastruktur dasar KIPP, dilanjutkan pembangunan Istana dan gedung-gedung pemerintahan, sehingga pemindahan aparatur negara sudah bisa dilaksanakan bertahap hingga 2024. Secara simultan, Pemerintah melalui APBN, juga akan membangun infrastruktur dasar di seluruh kawasan IKN yang akan menjadi pemicu pembangunan berkelanjutan tadi.

“Pendanaan urunan masyarakat dalam pengertian filantropi atau sumbangan hanya sebagian saja, sebagai simbol gotong royong Bangsa dalam mewujudkan ibu kota negaranya. Selebihnya, energi pertumbuhan IKN tetap berasal dari potensi ekonominya yang berkelanjutan,” lanjut mantan Wakapolri yang akrab disapa BG ini.

Baca juga : Kementan Tekankan Pentingnyan Akses Pangan Terbuka Bagi Dunia

Urun dana masyarakat dalam perspektif ekonomi berkelanjutan, menurut BG, adalah skema pembiayaan campuran (blended finance) yang banyak diadopsi untuk mensukseskan proyek-proyek kolosal di berbagai belahan dunia. Skema ini tidak hanya mampu mengumpulkan modal yang besar, tetapi juga bisa memberikan energi pertumbuhan yang sangat panjang, karena mensinergikan banyak sumberdaya untuk satu tujuan besar.

“Skema blended finance ini diisyaratkan Undang-undang Nomor 13/2022 tentablended financeng IKN. Bahwa, selain didanai dari APBN, pembiayaan IKN Nusantara juga menggabungkan dana yang diperoleh dari BUMN, potensi daerah, perbankan nasional, perusahaan swasta, hingga individu entrepeneur masyarakat. Skema ini dapat memenuhi kebutuhan pembiayaan IKN untuk menjadi pusat pertumbuhan 10, 20 tahun ke depan,” kata BG.

Tantangannya adalah bagaimana membuat instrumen dengan fitur keuangan berkelanjutan yang menarik. Terutama, dengan menghilangkan atau menurunkan risiko-risiko dan menaikkan kelayakan investasi untuk jangka menengah dan panjang.

Baca juga : Kepala BPIP Ingatkan Pentingnya Kebhinekaan Dan Moderasi Beragama

“Ini strategi besar dan berjangka panjang untuk masa depan IKN Nusantara,” tegas BG.

Belajar dari kegagalan pemindahan ibu kota negara lain, BG mengatakan, kita harus mengoptimalkan potensi ekonomi berkelanjutan IKN Nusantara sejak awal. Antara lain menarik investasi untuk menumbuhkan kawasan dengan 6 klaster yaitu teknologi bersih, farmasi, pertanian, ekowisata, kimia, energi rendah karbon ditambah 2 klaster pendukung berupa pendidikan abad 21 dan smart city-pusat industry 4.0.

“IKN juga sangat potensial menjadikan superhub logistik untuk kawasan Tengah, Timur, dan Utara Indonesia. Kegagalan pemindahan ibukota negara lain karena absennya industri, ketiadaan energi pertumbuhan,” pungkas BG yang dikenal sebagai pemrakarsa Pasukan Intel khusus yang disegani ini. [RCH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.