Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kepala BIN Soroti Munculnya Omicron Siluman
Lawan Corona Jangan Terlena
Senin, 28 Maret 2022 06:47 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Penanganan Corona di Tanah Air semakin menggembirakan. Kendati demikian, kita jangan sampai terlena. Karena, perang melawan Corona belum selesai. Setelah varian Omicron melandai, kini muncul lagi varian BA.2 atau disebut Omicron Siluman. Masyarakat diminta tidak panik, tapi tetap harus tingkatkan kewaspadaan.
Optimisme Indonesia bisa keluar dari pandemi semakin terasa, menyusul pelonggaran sosial yang terus diberikan Pemerintah. Pekan lalu, Presiden Jokowi mengumumkan pencabutan pembatasan tarawih berjamaah selama Ramadan, begitu pula mudik saat Lebaran.
Baca juga : Kepala BPIP Gelorakan Nilai-nilai Pancasila Di Lumajang
Pelonggaran berarti akselerasi mesin ekonomi semakin meningkat. Untuk aspek ini, Indonesia memang dipuji. Lembaga keuangan dunia IMF (International Monetary Fund) memproyeksikan pertumbuhan 5,6 persen untuk Indonesia tahun ini, angka yang lebih tinggi dibanding proyeksi pemerintah sendiri, 5,2 persen. Untuk tahun 2023, IMF menaruh angka lebih optimistis, 6 persen.
“Pemulihan ekonomi Indonesia tahun 2022 akan didorong program vaksinasi yang kini telah menjangkau bagian paling terisolir. Sementara pemerintah tidak perlu menerapkan pembatasan sosial dan ekonomi lagi,” kata Cheng Hoon Lim, Asisten Direktur IMF sebagaimana dikutip Indonesia-Investments (8/2).
Baca juga : Omicron Siluman Keok Sama Super Immunity
Saat berpidato di acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa lalu (22/3), Presiden Jokowi mengemukakan, “Salah satunya karena kita tidak pernah lockdown, dan ini mempermudah untuk akselerasi perekonomian di tahun 2022.”
Di belahan lain dunia, ada fenomena berbeda. Organisasi kesehatan dunia, WHO (World Health Organization) mengumumkan, lonjakan kasus terjadi lagi di sejumlah negara sepekan terakhir. “Virus Corona kembali naik di 18 negara Eropa, termasuk Inggris, Prancis, Italy, dan Jerman,” kata Hans Kluge, Direktur WHO untuk Wilayah Eropa, Kamis (24/3).
Baca juga : Hidup Normal Baru Sudah Di Depan Mata
Lonjakan juga terjadi di Hong Kong, Korea Selatan, sejumlah kota di Tiongkok, serta New Zealand. Diperkirakan, sekitar dua pekan ke depan, lonjakan akan terjadi di Amerika dan India. Penyebabnya, menurut WHO, karena kemunculan subvarian omicron BA.2 yang 30 persen lebih cepat menular ketimbang BA.1. Karena sulit dideteksi, BA.2 dijuluki Stealth Omicron alias Omicron Siluman.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya