Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

BNPT-Muhammadiyah Sepaham Perkuat Moderasi Beragama Tolak Paham Radikal Terorisme

Jumat, 1 April 2022 19:23 WIB
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar, saat bertemu dengan Ketua PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir dan pengurus lainnya, di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Jumat (1/4). (Foto: Humas BNPT)
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar, saat bertemu dengan Ketua PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir dan pengurus lainnya, di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Jumat (1/4). (Foto: Humas BNPT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan seluruh pihak untuk mencegah penyebaran paham radikal terorisme.

Pencegahan paham radikal terorisme, salah satunya dapat dilakukan dengan penguatan prinsip moderasi beragama. Konsep penguatan moderasi beragama membutuhkan dukungan berbagai pihak. Salah satunya, dengan dukungan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah.

Baca juga : Ribuan Warga Cilegon Berikrar Jaga NKRI Dari Paham Radikal Terorisme

"Kerja sama yang baik dengan PP Muhammadiyah sangat penting dalam rangka penguatan moderasi beragama," ujar Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar, saat bertemu dengan Ketua PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir, di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Jumat (1/4).

Mantan Kadiv Humas Polri ini menyatakan, untuk mencegah paham radikal terorisme, BNPT sangat terbuka dan menerima masukan dari berbagai pihak terutama dari Muhammadiyah. "Tokoh-tokoh agama Muhammadiyah bisa memberikan masukan kepada kami," tuturnya.

Baca juga : Masyarakat, Komponen Utama Deteksi Dini Virus Radikalisme

Sementara Prof Haedar Nashir melihat langkah BNPT yang menggelorakan konsep moderasi beragama sudah tepat. Menurutnya, moderasi beragama adalah model yang sangat cocok dalam menangkal narasi radikal terorisme.

"Dari iklim saja Indonesia sudah moderat. Dari segi sejarah dimana agama-agama masuk ke Indonesia juga ada bermacam-macam agama dan tidak ada perang. Pendidikan moderasi itu hasilnya long-term. BNPT tidak berjalan sendirian dalam menguatkan moderasi beragama," bebernya.

Baca juga : Basarah Minta Kepala Daerah Proaktif Cegah Radikalisme

Haedar menambahkan, anak muda yang menjadi target propaganda radikal terorisme harus dilindungi. Pemikiran radikal yang ingin mengganti haluan negera dengan sistem agama adalah kekeliruan yang fatal. Konsep NKRI dengan Pancasila-nya adalah Darul Ahdi Wa Syahadaah, berarti negara kesepakatan dan persaksian.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.