Dark/Light Mode

Setelah Nyerang Luhut

Masinton Jadi Banyak Musuhnya

Selasa, 19 April 2022 06:45 WIB
Politisi PDIP, Masinton Pasaribu. (Foto: Istimewa)
Politisi PDIP, Masinton Pasaribu. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
“Yang saya sampaikan itu adalah hak dasar bernegara, bukan kriminalitas. Jangan dikte partai untuk memberangus suara kebenaran,” tegas kader banteng itu, tadi malam.

Saking beraninya, Masinton sesumbar siap mempertaruhkan nyawanya. “Sejarah panjang hidup saya, sejak mahasiswa hingga saat ini, sudah saya wakafkan melawan tirani penindas dan kekuasaan otoriter,” tegasnya.

Baca juga : Kaesang Senang Jadi Rakyat Biasa

Soal pelaporan dirinya, Masinton tidak mau ambil pusing. Justru ia menilai laporan itu layaknya sirkus lawak-lawak.

“Rakyat pasti senang dengan pejabat yang menyampaikan informasi jujur dan terbuka. Rakyat menunggu kejujuran, bukan mobilisasi laporan,” tutur Masinton.

Baca juga : Setelah 6 Tahun, Makan Konate Akhirnya Mudik Ke Mali

Kemudian, Masinton kembali bicara soal serangannya ke Luhut. Menurut dia, kegaduhan itu bermula dari pernyataan Luhut tentang big data 110 juta warga yang menghendaki penundaan pemilu. Menurut Masinton, sebagai pejabat publik, jika tidak mampu membuktikan pernyataan tersebut, patut diduga data itu tak ada, dan bisa dikategorikan pembohong publik.

Karena itu, ia menolak dianggap memulai kegaduhan di ruang publik. Karena ada pejabat yang justru berupaya menabrak konstitusi dan amanat reformasi. “Jangan dibolak-balik,” imbuh Masinton. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.