Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Masih Tunggu WHO
Keputusan Status Endemi Berada Di Tangan Jokowi
Rabu, 20 April 2022 07:55 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Keputusan mengubah status pandemi menjadi endemi Covid-19 ada di tangan Presiden Jokowi.
Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, kemarin. Menurutnya, penentuan status itu masih menunggu keputusan dari World Health Organization (WHO).
“Keputusannya ada di Bapak Presiden. Tapi kita juga memperhatikan negara-negara lain dan WHO seperti apa,” ujar Budi.
Baca juga : Turun Langsung Ke Sumbar, Kementan Pastikan Ketersediaan Bahan Pangan Pokok Aman
Mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini yakin, kasus Covid-19 bakal terus menurun. Sebab, hasil survei sero prevalensi per Maret menunjukkan, setidaknya 99,2 persen penduduk Indonesia sudah memiliki antibodi Covid-19, baik secara alamiah maupun karena vaksinasi.
Sero prevalensi yang dimaksud adalah survei dan penelitian yang dilakukan untuk menghitung jumlah individu dalam suatu populasi, yang menunjukkan hasil positif untuk penyakit tertentu berdasarkan spesimen serologi atau serum darah.
“Kalau para epidemiolog bilangnya bukan istilah herd immunity, tapi dia kasih angkanya saja bahwa memang 99,2 persen itu yang di Jawa-Bali. Ada dua ribu orang yang kita survei sudah memiliki antibodi,” bebernya.
Baca juga : Jaga Kebugaraan Saat Puasa, Erwin Ramdani Tetap Latihan
Sero prevalensi survei itu dilaksanakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI).
Survei pertama dilakukan pada Desember 2021. Saat itu, survei mencatat sekitar 88,6 persen masyarakat Indonesia memiliki antibodi Covid-19.
Kemudian, pada Maret 2022, Kemenkes dan FKM UI melakukan survei kedua. Hasilnya, masyarakat yang memiliki antibodi naik menjadi 99,2 persen.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya