Dark/Light Mode

Tak Perlu Buru-buru Kejar Status Endemi

Minggu, 20 Maret 2022 07:55 WIB
Ilustrasi Vaksinasi Covid-19. (Foto: Rizki Syahputra/RM.id)
Ilustrasi Vaksinasi Covid-19. (Foto: Rizki Syahputra/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penurunan kasus konfirmasi Covid-19 di Tanah Air dalam beberapa pekan terakhir menandakan Indonesia mulai berhasil mengendalikan penyebaran virus tersebut. Indonesia, sudah bersiap untuk menuju kondisi endemi.

“Tetapi tidak perlu terburu-buru,” ingat Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Iwan Ariawan, kemarin.

Menurutnya, transisi dari pandemi ke endemi tak sekadar perubahan status. Hal itu, perlu persiapan yang baik. Dijelaskan Iwan, ada beberapa tahapan dalam masa peralihan dari pandemi ke endemi. Pertama, kesepakatan pemerintah dan pakar tentang indikator yang dipakai dalam penentuan perubahan status tersebut. Saat ini diusulkan menggunakan indikator PPKM.

Baca juga : Mudik Tergantung Pandemi

“Saat ini, kita pantau indikator PPKM. Kalau indikator PPKM sudah menunjukkan level 1 pada waktu yang cukup, baru kita masuk ke kondisi endemi,” ungkapnya.

Kedua, kata Iwan, sistem surveilans harus akurat, terkini, dan cepat tanggap. Sehingga, jika ada indikasi mulai terjadi lonjakan kasus dapat segera dilakukan tindakan atau kebijakan pencegahan.

Berikutnya ketiga, harus ada edukasi kepada masyarakat bahwa endemi bukan berarti Covid-19 sudah tidak ada, sehingga protokol kesehatan (prokes) tetap harus diterapkan.

Baca juga : PNM Dorong Perempuan Berdaya Secara Ekonomi

Sementara Direktur Pascasarjana Universitas YARSI, Prof Tjandra Yoga Aditama menambahkan, ada tujuh langkah yang perlu disiapkan untuk menuju endemi Covid-19.

Pertama, vaksinasi harus ditingkatkan, hingga mencakup lebih dari 80 persen penduduk Tanah Air. Kedua, vaksinasi booster atau suntikan dosis ketiga juga harus ditingkatkan hingga menjangkau 60-70 persen penduduk. Berikutnya, ketiga, tracing terus dijaga. Jika ada kasus positif, maka kontaknya juga harus diperiksa.

Keempat, jumlah tes perlu terus dijaga. “Jangan turun jauh sekali,” ingat Tjandra.

Baca juga : Telkom & TNI Perkuat Kerja Sama Transponder Satelit

Kelima, kewaspadaan rumah sakit perlu terus dipelihara. Keenam, pelonggaran pembatasan sosial harus dilakukan amat bertahap. Dan terakhir, ketujuh, dilakukan surveilans ketat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.