Dark/Light Mode

Mafianya Sudah Ditangkap, Migor Kok Masih Mahal Ya

Jumat, 22 April 2022 07:57 WIB
Ilustrasi emak-emak menangis karena minyak goreng masih mahal. (Kartun: Mice)
Ilustrasi emak-emak menangis karena minyak goreng masih mahal. (Kartun: Mice)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ulah mafia dianggap jadi biang kerok langka dan mahalnya minyak goreng alias migor, yang terjadi sejak Tahun Baru lalu. Kini, mafianya sudah ditangkap Kejaksaan Agung (Kejagung). Namun, kenapa migornya masih mahal ya?

Di ritel modern di kawasan Jabodetabek, harga migor kemasan premium masih sangat tinggi. Yang ukuran 2 liter, rata-rata di atas Rp 47 ribu. Bahkan ada yang tembus Rp 52 ribu.

Demikian juga dengan migor curah. Meski Pemerintah sudah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14 ribu per liter, tapi fakta di lapangan tidak demikian. Berdasarkan data Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), per kemarin, rata-rata harga migor curah Rp 16.400 per liter. Di pasar tradisional di Jakarta, bahkan harganya ada yang mencapai Rp 22 ribu per liter.

Baca juga : Tetapkan 4 Tersangka Kasus Migor, Kejagung Diapresiasi KPK

Kondisi ini seakan membuat penangkapan empat mafia migor yang dilakukan Kejagung, Selasa kemarin, belum ngefek. Padahal, yang ditangkap Kejagung bukan ecek-ecek. Mereka adalah Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Indrasari Wisnu Wardhana (IWW), Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia, Master Parulian Tumanggor (MPT), Senior Manager Corporate Affair Permata Hijau Group, Stanley MA (SMA), dan General Manager di Bagian General Affair PT Musim MAS, Picare Togare Sitanggang (PTS).

Presiden Jokowi mencoba menjelaskan mengenai kondisi ini. Menurut Kepala Negara, mahalnya harga migor karena harga crude palm oil (CPO) internasional sangat tinggi.

“Harga di luar, harga internasional, itu tinggi banget. Sehingga kecenderungan produsen itu inginnya ekspor karena memang harganya tinggi di luar," ujar Jokowi, di Pasar Bangkal Baru, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Rabu (20/4).

Baca juga : Jasa Raharja Tingkatkan Manajemen Risiko Perusahaan

Jokowi menyadari, saat ini migor masih menjadi persoalan di tengah masyarakat meskipun Pemerintah telah memberikan BLT. Makanya, dengan penangkapan empat mafia itu, Jokowi berharap harga minyak goreng kembali mendekati normal. "Kita ingin harganya yang lebih mendekati normal,” imbuhnya.

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi kembali bicara mengenai mafia migor ini. Melalui akun Instagram @mendaglutfi, dia mengaku terkejut dan prihatin atas keterlibatan Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Indrasari Wisnu Wardhana dalam kasus migor yang sedang ditangani Kejagung.

"Menanggapi terjeratnya salah satu pejabat @kemendag, saya terkejut dan prihatin. Saya sampaikan pada internal Kementerian Perdagangan dan masyarakat terkait perkembangan terakhir," katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.