Dark/Light Mode

Mafianya Sudah Ditangkap, Migor Kok Masih Mahal Ya

Jumat, 22 April 2022 07:57 WIB
Ilustrasi emak-emak menangis karena minyak goreng masih mahal. (Kartun: Mice)
Ilustrasi emak-emak menangis karena minyak goreng masih mahal. (Kartun: Mice)

 Sebelumnya 
Lutfi berpesan, kesetiaan bekerja untuk rakyat perlu dijunjung tinggi. Sebab itu, jika anak buahnya menjalankan semua pekerjaan sesuai aturan main, Kemendag pasti melindunginya dengan bantuan hukum. Namun, sebaliknya, jika pegawai di Kemendag tidak bekerja untuk rakyat, dia tidak ragu menyerahkan pada pihak berwenang.

"Sebagai pimpinan di Kemendag, saya percaya loyalty is top down, bukan bottom up. Tentunya, kami menyediakan bantuan hukum bagi seluruh pegawai Kemendag dalam menjalankan tugasnya, selagi semuanya bekerja dalam alur dan pekerjaannya sebagaimana mestinya demi kepentingan rakyat Indonesia," janjinya.

Baca juga : Tetapkan 4 Tersangka Kasus Migor, Kejagung Diapresiasi KPK

Lutfi menuturkan, perkembangan ini merupakan titik terang dari ikhtiar bersama untuk mengatasi permasalahan utama, yakni isu kelangkaan migor. "Sampai isu ini sepenuhnya teratasi, pekerjaan rumah kami masih belum selesai," terang mantan kepala BKPM itu.

Bisakah harga migor segera turun? Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menyatakan, langkah Kejagung menangkap mafia migor sangat baik. Hanya saja, langkah itu belum mampu bikin harga migor murah. Sebab, persoalan utamanya ada di struktur pasar di sisi hulu.

Baca juga : Jasa Raharja Tingkatkan Manajemen Risiko Perusahaan

"Jika Pemerintah serius mengatasi kemahalan harga minyak goreng, harus diperbaiki dari sisi hulu," saran Tulus. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.