Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Putuskan Awal Bulan Qamariah

Ini 9 Alasan Muhammadiyah Pakai Metode Hisab

Minggu, 24 April 2022 20:50 WIB
Ilustrasi peneropongan hilal (Foto: Istimewa)
Ilustrasi peneropongan hilal (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tidak ada yang meragukan bahwa Nabi Muhammad SAW menggunakan rukyat dalam penentuan awal bulan Qamariah.

Bahkan, para ulama mazhab telah menyepakati salah satu syarat masuknya bulan Ramadan adalah melihat hilal.

Lantas, mengapa Muhammadiyah malah menggunakan hisab?

Terkait hal ini, Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Rahmadi Wibowo menjelaskan sembilan alasan, mengapa persyarikatan Muhammadiyah yakin menggunakan hisab dalam penentuan awal bulan Qamariah.

Berikut alasannya:

Baca juga : Ketua NU Dan Ketua Muhammadiyah Jatim Doakan AHY

1. Semangat Al Quran adalah penggunaan hisab.

Dalam Al Quran terdapat dua ayat yang mengandung isyarat yang jelas kepada hisab. Yakni QS. Ar-Rahman ayat 5 dan QS. Yunus ayat 5.

QS. Ar-Rahman ayat 5 tidak sekadar memberi informasi, tetapi juga mendorong untuk melakukan perhitungan terhadap gerak matahari dan bulan.

Sedangkan QS. Yunus ayat 5 menyebut, menghitung gerak matahari dan bulan sangat berguna untuk mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu.

2. Berbagai hadits yang memerintahkan rukyat adalah perintah ber-illat.

Baca juga : Didoakan Kiai NU Dan Muhammadiyah, Demokrat Pede Hadapi Pemilu 2024

Rasyid Ridha dan Musthafa az-Zarqa menyebut, perintah rukyat dalam beberapa hadits Nabi SAW merupakan perintah yang mengandung illat atau memiliki alasan hukum.

Yaitu kondisi umat pada saat itu masih belum mengenal tulis baca dan hisab (ummi). Apalagi, pada waktu itu Islam baru berkembang di daratan jazirah Arab. Sehingga, untuk memudahkan, Nabi SAW memerintahkan sarana yang tersedia saat itu, yaitu rukyat.

Dalam keadaan umat Islam yang telah tersebar luas, rukyat tidak dapat mencakup seluruh permukaan bumi, saat visibilitas pertama.

3. Rukyat bukan ibadah, melainkan sarana.

Metode rukyat bukan bagian dari ibadah mahdlah, melainkan alat untuk menentukan waktu.

Baca juga : Mahfud Minta Muhammadiyah Jaga Masjid Sebagai Basis Dakwah

Penggunaan rukyat tidak memungkinkan kita meramalkan tanggal jauh hari ke depan. Karena, setiap bulannya, kepastian tanggal baru diketahui sehari sebelum bulan baru.

Sebagai alat, rukyat dapat diubah dengan model penghitungan eksak, demi tercapainya suatu tujuan. Lagi pula, dalam hadits Nabi SAW tentang penentuan awal bulan, yang menjadi ibadah mahdlah adalah puasa. Bukan rukyat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.