Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Prajurit TNI Tewas Oleh Teroris Papua

Pengamat: Sulit Bagi Negara Hadapi Kelompok Separatis Tanpa Kontak Senjata

Minggu, 24 April 2022 20:08 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat Militer dan Intelijen dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Robi Sugara mengungkap problematika negara dalam menghadapi kelompok separatis. Menurut Robi, sulit bagi negara menghentikan kelompok separatis tanpa adanya kontak senjata.

"Wilayah yang di sana ada kelompok pemberontak atau separatis, maka yang terjadi adalah serangan bersenjata antara kedua belah pihak. Akibatnya tentu ada yang tewas dari kedua belah pihak tersebut," kata Robi ketika dihubungi RM.id, Minggu (24/4).

Baca juga : Jurus Andika Belum Sakti

Tak terkecuali yang dialami Indonesia dalam menghadapi kolompok teroris Papua. Dia bilang, hilangnya nyawa seseorang merupakan risiko terparah dari peperangan. "Baik itu pihak aparat Indonesia ataupun kelompok separatisme terorisme bersenjata Papua," ungkapnya.

Robi menilai, langkah Pemerintah Indonesia yang mengedepankan pendekatan humanis terhadap teroris Papua, dianggap kurang efektif. Kelompok teroris Papua tetap eksis, bahkan semakin menunjukan popularitasnya.

Baca juga : Anak SD Dan SMP Sudah Dilatih Angkat Senjata

"Tewasnya seorang anggota TNI akan berdampak dilematis bagi Indonesia. Di sisi lain, hal tersebut menyangkut keamanan nasionalnya. Tapi di lain pihak itu akan berdampak pada sentimen HAM di internasional," tutur Robi.

Kendati demikian, upaya pemerintah melakukan pendekatan humanis terhadap teroris Papua patut diacungi jempol. "Tinggal bagaimana upaya intelijen lebih mempertajam soal data-data siapa dan di mana titik kelompok separatis Papua berkumpul," jelas Direktur Eksekutif Indonesia Muslim Crisis Center (IMCC) itu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.