Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pemimpin Ganteng, Aktif Main Medsos, Tapi Tak Bisa Kerja

Semua Orang Sudah Tahu Siapa Yang Diserang Puan

Jumat, 29 April 2022 06:35 WIB
Ketua DPR Puan Maharani. (Foto: Ist)
Ketua DPR Puan Maharani. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dua tahun jelang Pilpres 2024, tensi politik mulai terasa panas. Ketua DPR, Puan Maharani yang selama ini dikenal kalem, tiba-tiba melemparkan serangan keras. Dia bilang, jangan pilih pemimpin yang modal ganteng dan cuma aktif main di media sosial (medsos), tapi tidak bisa kerja.

Puan tak menyebut siapa pemimpin yang dimaksud, apakah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, atau Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), tapi sepertinya semua orang sudah tahu siapa yang dibidik Puan ini.

Dalam survei sejumlah lembaga, Puan memang tidak masuk dalam nominasi capres papan atas. Puan bahkan tertinggal jauh dari Ganjar yang juga sama-sama berasal dari PDIP. Padahal, berbagai upaya sudah dilakukan Puan dan PDIP untuk mendongkrak elektabilitasnya. Mulai dari pemasangan spanduk, pembagian sembako dan terakhir Puan mulai rajin blusukan. 

Baca juga : Pimpin Sidang IPU Di Bali, Puan Pompa Semangat Peran Perempuan

Dalam beberapa hari belakangan ini saja, Puan lagi berkeliling di Jawa Tengah untuk mengikuti serangkaian acara. Termasuk bertemu dengan para kader Banteng di Jateng. Salah satunya, pertemuan Puan dengan kader PDIP Wonogiri, Jateng, Rabu (27/4).

Dalam pertemuan itu, Puan disediakan panggung untuk berpidato dihadapan para kader Banteng yang hadir. Dalam pidatonya itulah, Puan tiba-tiba melemparkan serangan keras terkait bursa capres yang selama ini memang sudah ramai. 

"Saya minta, kembalilah ke jati diri akar Indonesia. Pilihlah orang yang betul-betul cinta Indonesia, dukung orang yang memang mau bergotong-royong untuk membangun bangsa ini bersama," kata Puan.

Baca juga : Sebelum Lebaran, Pengungsi Erupsi Semeru Ditargetkan Sudah Tinggal Di Hunian Tetap

Awalnya, Puan berbicara terkait pemimpin yang cinta Indonesia dan mau bergotong-royong. Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan itu lantas membeberkan alasannya terkait kriteria pemimpin tersebut. Dia menyinggung banyak orang yang suka memilih pemimpin asalkan ganteng, bukan perempuan, hingga sering muncul di media sosial, meski tidak bisa kerja.

“Kadang-kadang, sekarang kita ini suka 'yo wes lah, dia saja asal ganteng, dia saja yang dipilih asal bukan perempuan, yo wes dia saja walau nggak iso opo-opo, tapi yang penting dia itu kalau di sosmed, di TV itu nyenengin', tapi kemudian nggak bisa kerja, nggak deket rakyat," sindirnya. 

Penasaran apakah ucapannya bisa dimengerti, Puan pun lantas melemparkan pertanyaan kepada kader Banteng yang hadir. "Mau atau nggak pemimpin kayak gitu?" tanya Puan.

Baca juga : Gandeng BRI, PT Pegadaian Teken Kerja Sama Layanan Digital Saving

Puan juga mengingatkan agar kadernya, khususnya di Wonogiri, memilih pemimpin yang mau membantu rakyat, hingga memperjuangkan kebutuhan masyarakat Wonogiri. Dia ingin kader Banteng jangan asal memilih pemimpin yang hanya suka cari panggung.

"Jangan kemudian kita itu asal pilih karena cuma kelihatan di panggung saja, panggung itu panggung media, panggung TV, panggung sosmed, tapi pilih orang yang betul-betul pernah memperjuangkan kita, pernah bersama-sama kita, pernah bergotong-royong bersama kita. Setuju atau nggak?" ujar Puan. "Setuju," jawab mereka, lantang. 

Sebenarnya, sindiran Puan terkait bursa Pilpres 2024, bukan baru kali ini dilayangkan. Sebelumnya, pada Mei tahun lalu, Puan juga menyatakan hal serupa. Kala itu, dia mengatakan, sosok pemimpin yang layak menjadi capres ialah orang yang bekerja di lapangan, bukan di Sosmed. Meski demikian, perempuan pertama yang menjabat sebagai bos DPR itu, juga menganggap medsos tetap diperlukan untuk mendukung perjuangan seorang pemimpin di zaman sekarang.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.