Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hepatitis Berat Sudah Sampai Singapura, Prof. Tjandra Kasih 3 Masukan Penting

Minggu, 1 Mei 2022 11:51 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama menyoroti soal kasus hepatitis akut berat, yang telah menjadi perhatian WHO dan badan dunia lainnya. Apalagi, faktanya, penyakit tersebut sudah sampai Singapura.

"Pasiennya berumur 10 bulan. Hasil pemeriksaan terhadap hepatitis tipe A, B, C and E semuanya negatif," kata Prof. Tjandra dalam keterangannya, Minggu (1/5).

Pasien tersebut memiliki riwayat terinfeksi Covid pada Desember lalu. Namun, sejauh ini, belum ada bukti ilmiah yang jelas antara hepatitis akut dengan infeksi virus Corona.

Baca juga : Ini 7 Tips Jalani Lebaran Sehat Ala Prof. Tjandra, Salah Satunya, Makan Jangan Balas Dendam

Di sisi lain, memang ada tulisan berjudul "SARS-CoV-2 vaccination can elicit a CD8 T-cell dominant hepatitis" pada Journal Hepatology 21 April 2022.

Sementara itu, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (CDC) Amerika Serikat juga pernah melaporkan, sembilan kasus di Alabama semuanya positif adenovirus. Dua anak, bahkan sampai harus transplantasi hati.

"Gejalanya antara lain muntah dan diare. Ada juga yang mengalami infeksi saluran napas atas," ujar Prof. Tjandra yang juga Direktur Pasca Sarjana YARSI/Guru Besar FKUI. 

Baca juga : Soal Hepatitis Berat Yang Belum Jelas Penyebabnya, Ini Penjelasan Prof. Tjandra

Dalam hal ini, Prof. Tjandra menekankan pentingnya kewaspadaan. Setidaknya dalam tiga hal.

"Pertama, yang terkait dengan deteksi. Terutama, bila ada kasus yang dicurigai. Termasuk, akses dan ketersediaan pemeriksaan adenovirus dan berbagai jenis virus lainnya," jelasnya.

Kedua, pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit sudah harus mulai disiagakan. Setidaknya, penjelasan pada tenaga kesehatan dan berbagai terapi dasar.

Baca juga : Hari Ini, Polda Metro Lepas 540 Pemudik Gratis

Ketiga, penyuluhan kesehatan pada masyarakat luas harus dimasifkan. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.