Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Hepatitis Berat Sudah Sampai Singapura, Prof. Tjandra Kasih 3 Masukan Penting
Minggu, 1 Mei 2022 11:51 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama menyoroti soal kasus hepatitis akut berat, yang telah menjadi perhatian WHO dan badan dunia lainnya. Apalagi, faktanya, penyakit tersebut sudah sampai Singapura.
"Pasiennya berumur 10 bulan. Hasil pemeriksaan terhadap hepatitis tipe A, B, C and E semuanya negatif," kata Prof. Tjandra dalam keterangannya, Minggu (1/5).
Pasien tersebut memiliki riwayat terinfeksi Covid pada Desember lalu. Namun, sejauh ini, belum ada bukti ilmiah yang jelas antara hepatitis akut dengan infeksi virus Corona.
Di sisi lain, memang ada tulisan berjudul "SARS-CoV-2 vaccination can elicit a CD8 T-cell dominant hepatitis" pada Journal Hepatology 21 April 2022.
Sementara itu, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (CDC) Amerika Serikat juga pernah melaporkan, sembilan kasus di Alabama semuanya positif adenovirus. Dua anak, bahkan sampai harus transplantasi hati.
"Gejalanya antara lain muntah dan diare. Ada juga yang mengalami infeksi saluran napas atas," ujar Prof. Tjandra yang juga Direktur Pasca Sarjana YARSI/Guru Besar FKUI.
Baca juga : Soal Hepatitis Berat Yang Belum Jelas Penyebabnya, Ini Penjelasan Prof. Tjandra
Dalam hal ini, Prof. Tjandra menekankan pentingnya kewaspadaan. Setidaknya dalam tiga hal.
"Pertama, yang terkait dengan deteksi. Terutama, bila ada kasus yang dicurigai. Termasuk, akses dan ketersediaan pemeriksaan adenovirus dan berbagai jenis virus lainnya," jelasnya.
Kedua, pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit sudah harus mulai disiagakan. Setidaknya, penjelasan pada tenaga kesehatan dan berbagai terapi dasar.
Baca juga : Hari Ini, Polda Metro Lepas 540 Pemudik Gratis
Ketiga, penyuluhan kesehatan pada masyarakat luas harus dimasifkan. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya