Dark/Light Mode

Catatan Prof Tjandra

Investasi Untuk Eliminasi Tuberkulosis Bisa Selamatkan Bangsa

Rabu, 23 Maret 2022 14:47 WIB
Prof Tjandra Yoga Aditama. (Foto: Dok. Pribadi)
Prof Tjandra Yoga Aditama. (Foto: Dok. Pribadi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setiap tanggal 24 Maret, dunia memperingati "World Tuberculosis Day" (Hari Tuberkulosis Sedunia). Tanggal ini dipilih karena pada 24 Maret 1882 Ilmuwan bernama Robert Koch melaporkan hasil penemuannya, yaitu kuman penyebab penyakit tuberkulosis. 

Peringatan tahunan ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat dan pemangku kepentingan terhadap dampak besar di bidang kesehatan, sosial dan ekonomi akibat tuberkulosis.

Juga, untuk meningkatkan upaya untuk menghentikan epidemi tuberkulosis sebagaimana sudah digariskan dalam Sustainable Development Goals (SDG's) 2030.

Baca juga : Prof. Tjandra: Kita Perlu Punya Interpretasi Data Hasil Survei Serologis

Tema World Tuberculosis Day 2022 adalah "Invest To End TB. Save Lives". Secara umum, tema ini dapat diartikan bahwa investasi yang diberikan dalam penanggulangan tuberkulosis, akan menyelamatkan nyawa manusia di dunia.

Tuberkulosis Di Dunia

Tuberkulosis memang masih tetap merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia akibat penyakit infeksi, meski sekarang ada Covid-19. Setiap hari, ada lebih dari 4.100 yang meninggal karena TB, dan hampir dari 28.000 orang yang jatuh sakit tuberkulosis di dunia.

Baca juga : Menpora Ultah, Punggawa Timnas Ikut Ucapkan Selamat Ulang Tahun

Data World Health Organization (WHO) menunjukkan, ada 1,5 juta orang yang meninggal karena TB di di dunia sepanjang tahun 2020. Kemudian, sebanyak 9,9 juta orang jatuh sakit TB dalam setahun.

Program pengendalian TB dunia yang dilakukan sejak tahun 2000 sudah berhasil menyelamatkan 66 juta nyawa. Dengan investasi yang tetap akan makin banyak nyawa terselamatkan.

Tema tentang investasi pada tuberkulosis ini menunjukkan bagaimana pentingnya investasi sumber daya untuk mengendalikan tuberkulosis di dunia. Apalagi, situasi pandemi Covid-19 sekarang ini, berdampak pada penanganan tuberkulosis.

Baca juga : Sekjen KLHK: Tanam Pohon Upaya Pelestarian Lingkungan Dan Selamatkan Masa Depan Bangsa

Tahun 2020, adalah untuk pertama kalinya kematian akibat TB di dunia meningkat sesudah ada penurunan secara terus menerus dalam satu dekade sampai 2019.

Selain itu, investasi ini juga diperlukan dalam rangka terwujudnya akses untuk pencegahan dan penanganan tuberkulosis untuk semua orang, sesuai dengan konsep "Universal Health Coverage".
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.