Dark/Light Mode

Sosialisasi Pencegahan Hepatitis Kudu Semasif Penanganan Covid

Rabu, 11 Mei 2022 07:40 WIB
Ilustrasi hepatitis. (Foto: Shutterstock/Kateryna Kon)
Ilustrasi hepatitis. (Foto: Shutterstock/Kateryna Kon)

 Sebelumnya 
Pakar Sosial Universitas Katolik (Unika) Soegidjapranata ini menilai, penghentian penyebaran bisa dilakukan dengan langkah preventif. Sehingga ketika ditemukan penyebab utamanya, bisa langsung dilakukan upaya penghentian.

“Jika ditemukan tanda gejala secara fisik pada anak maka orang tua juga harus segera memeriksakan anak ke fasilitas kesehatan terdekat,” tutur Hermawan.

Dia yakin, Kemenkes sudah berkoordinasi dengan daerah untuk menangani hepatitis akut. Dia memprediksi, vaksin baru untuk hepatitis akut akan segera ditemukan.

Baca juga : Raja Salman-MBS Ucapkan Selamat Pada Putin Di Hari Kemenangan

Pemerintah harus cepat bergerak cepat baik bersifat kuratif atau menyembuhkan jika terjadi. Serta yang bersifat preventif, sebagai upaya pencegahan.

“Bagaimana pun juga, ini penyakit yang bersifat menular. Pencegahan sangat diperlukan, dan Pemerintah Daerah harus siaga serta masyarakat juga harus waspada dengan mengawasi anak untuk membiasakan hidup bersih,” jelasnya.

Terpisah, Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi meminta masyarakat tetap membiasakan pola hidup yang sehat, terutama kepada anak. Juga, tidak bertukar alat makan dengan teman, mengingat hepatitis akut mudah menular.

Baca juga : DPR: Ayo Antisipasi, Tetapkan Protokol Penanganan Pasien

“Umumnya, gejala awal dari penyakit hepatitis akut ini adalah mual, muntah, sakit perut, diare dan terkadang deman ringan,” jelasnya.

Namun, gejala bisa lebih dari demam dan diare. Anak yang terinfeksi hepatitis akut bisa juga memiliki warna urine yang pekat seperti teh dan warna putih pucat pada fesesnya.

Beberapa sumber juga mencatat, pasien mengalami jaundis, atau kondisi di mana mata dan selaput lendir berubah menjadi warna kuning.

Baca juga : Heboh Hepatitis Misterius Tidak Seganas Corona

Dia juga mengatakan, ketiga kasus hepatitis akut di Jakarta masuk ke dalam “kriteria pending klarifikasi”. Kemenkes menduga, penyakit yang pertama kali terdeteksi di Skotlandia ini disebabkan oleh Adenovirus. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.