Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kepala BIN Tak Mau Lengah Sedetik Pun

Corona Tak Lagi Membuat Merana

Jumat, 13 Mei 2022 06:43 WIB
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jend Pol Purn Budi Gunawan. (Foto : Istimewa).
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jend Pol Purn Budi Gunawan. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Seminggu setelah mudik Lebaran yang diikuti jutaan orang, perkembangan kasus Corona di Tanah Air terus menunjukkan kegembiraan. Meski Corona tak lagi bikin merana, kita tetap jangan lengah, karena pandemi ini masih ada di sekitar kita.

Lain padang, lain belalang. Beda negara, beda juga cara menghadapai pandemi Covid-19. Dalam pandangan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jend Pol Purn Budi Gunawan, cara yang dipilih Indonesia mengendalikan pandemi, sejauh ini telah memungkinkan berbagai aspek kehidupan Bangsa berjalan beriringan.

Baca juga : Mampu Tingkatkan Sektor Pertanian, Pupuk Indonesia Diapresiasi Mentan

Indonesia, misalnya, tidak pernah melakukan lockdown total agar aktivitas masyarakat tetap bisa berjalan, perekonomian tetap bisa bergulir. “Hasilnya, Indonesia masih mampu membukukan pertumbuhan ekonomi yang mengesankan meski masih di tengah pandemi Covid-19,” ujar KABIN di Jakarta, kemarin.

Senin lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) memang melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,01% pada kuartal I-2022. Capaian ini melanjutkan tren positif pertumbuhan kuartal IV tahun lalu yang tercatat 5,02%. Untuk kuartal berikutnya, II-2022, diyakini banyak kalangan akan berkisar di angka yang sama, didorong konsumsi masyarakat yang meningkat selama Ramadan, mudik dan libur panjang Lebaran lalu.

Baca juga : Ekonomi Berputar Kesehatan Terjamin

Capaian mengesankan ini, menurut guru besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara ini, tak terlepas dari efektivitas bauran kebijakan penanganan pandemi di Tanah Air.

“Kelincahan Pemerintah memobilisir semua sumberdaya untuk membentuk dan menaikkan kualitas kekebalan komunal dengan akselerasi vaksinasi; partisipasi supportif masyarakat; pelaksanaan testing dan tracing tanpa harus lockdown total; kemudian pengetatan dan pelonggaran pada waktu dan koridor tertentu; semua itu menjadi ciri khas Indonesia menangani pandemi yang berbeda dengan negara lain,” paparnya.

Baca juga : Aura Kasih, Tak Mau Habiskan Waktu Buat Pacaran

Kini seusai memberikan pelonggaran selama libur panjang Lebaran, Pemerintah kembali menjalankan sejumlah langkah mitigasi menghadapi kemungkinan terjadinya peningkatan kasus baru Covid-19. Pemerintah antara lain menerapkan work from home (WFH) sepekan bagi sebagian ASN, mengimbau WFH bagi karyawan swasta, serta memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) serentak di seluruh Indonesia.

“PPKM perlu dilanjutkan sebagai infrastruktur penanganan pandemi. Meski, dalam penerapannya, selalu ada penyesuaian mengikuti perkembangan. Kali ini, misalnya dengan memperpanjang jam operasional tempat makan pada malam hari, serta dihilangkannya keharusan tes PCR dan antigen untuk aktivitas tertentu. Rumusan pelaksanaan PPKM selalu mengakomodir berbagai aspek; dari kesehatan dan keselamatan masyarakat, pengendalian pandemi, hingga pemulihan ekonomi,” jelas Budi Gunawan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.