Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tolak UAS

Singapura Buka Suara, Di Sini Berisik

Rabu, 18 Mei 2022 07:30 WIB
Ustadz Abdul Somad. (Foto: Istimewa).
Ustadz Abdul Somad. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Seharian kemarin, dunia maya digegerkan kabar ditolaknya dai kondang, Ustadz Abdul Somad (UAS) masuk ke Singapura. Berbagai protes langsung dilayangkan warga +62 terhadap perlakuan negeri Lee Kwan Yew itu kepada UAS. Di dunia nyata, politisi hingga tokoh agama tak kalah berisiknya menyampaikan protes. Mendapat banyak protes itu, akhirnya Pemerintah Singapura buka suara.

Kabar ditolaknya dai jebolan Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir itu, berawal dari unggahan UAS di akun Instagram miliknya, @ustadzabdulsomad_official, kemarin. Dalam postingannya itu, UAS menggugah foto dan video saat dirinya dipaksa keluar dari wilayah Singapura.

Pada foto yang diunggah itu, UAS tampak menggunakan masker dan topi dalam ruangan berlatar putih. Dari video terlihat, UAS berada di ruangan sempit yang terdapat jeruji besi di atasnya.

Baca juga : Gatot Tolak Pinangan Partai Din

“UAS di ruang 1x2 meter seperti penjara di imigrasi, sebelum dideportasi dari Singapore,” tulisnya.

Unggahan tersebut langsung dibanjiri komentar pengikutnya. Sampai tadi malam, postingan tersebut mendapat 4.500 komentar. Sebagian penasaran kenapa UAS bisa ditahan. Sebagian lagi langsung melayangkan kecaman kepada Singapura.

Dari keterangan yang disampaikan, UAS mengaku pergi ke Singapura bersama istri dan anaknya, serta sahabatnya untuk berlibur. Rombongan pun berangkat pada Senin (16/5) siang dari pelabuhan Batam, Kepulauan Riau.

Baca juga : Kemenkes Singapura Umumkan 3 Kasus Komunitas BA.4 Dan BA.5

Menurut UAS, semua persyaratan untuk masuk Singapura sudah lengkap. Bahkan, pihak imigrasi Singapura sudah mengeluarkan arrival card. Namun, begitu sampai di PelabuhanTanah Merah pada pukul 13.30 siang, pihak Imigrasi Singapura langsung memisahkan rombongan UAS. Petugas Imigrasi lalu memasukkan alumnus Darul Hadits Maroko itu, ke ruangan berukuran 1x2 meter.

“Ruang beratap jeruji. Selama 1 jam. Istri dan rombongan di ruang berbeda,” tuturnya.

Pukul 17.30, UAS dan rombongan dipulangkan ke Batam dengan menumpangi kapal feri terakhir. Meskipun dipaksa pulang, UAS mengaku tidak mendapat kejelasan apapun dari pihak Imigrasi Singapura.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.