Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf mengungkapkan, NU punya sejumlah agenda dan program strategis dalam menyongsong satu abad NU tahun depan.
Menyambut satu abad itu, PBNU akan membuat serial program yang bersifat dinamis. Tujuannya, ketika NU berusia 100 tahun, seluruh nahdliyin, sebutan bagi NU, sudah memiliki wawasan yang jelas.
"PBNU akan membuat program yang terdiri dari sembilan klaster di berbagai bidang, termasuk program berskala internasional," kata Gus Yahya saat membuka acara Konferensi Besar (Konbes) PBNU di Jakarta, Jumat (20/5) malam.
Baca juga : PB ISSI Bakal Gelar Parade Kemenangan Bareng Atlet Sepeda SEA Games
Dua di antara kegiatan berskala internasional itu adalah konferensi internasional para pemimpin agama seluruh dunia atau Religion 20 (R20). Agenda internasional kedua adalah fikih peradaban.
"Dua agenda agenda ini sedang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dunia terkait dengan berbagai kemelut di belahan dunia," tambah Gus Yahya.
Gus Yahya yakin, NU akan menemukan alur tempuh yang optimal dan lebih bermakna untuk mencari solusi atas masalah-masalah kemanusiaan dan peradaban.
Baca juga : KPK Lantik 43 Pegawai Jabatan Fungsional Baru
Gus Yahya mengatakan, dalam empat bulan ini, ia bersama jajaran pengurus tanfidziyah berhasil membangun rancangan agenda dan khidmat yang akan dijalankan lima tahun ke depan.
"Dalam lima tahun ke depan, semua kita, pengurus pusat dan daerah akan disibukkan menjalankan program-program itu," tegas putra salah satu Kiai pendiri PKB KH. Cholil Bisri ini.
Sejak dilantik menjadi Ketua Umum, PBNU telah menyusun program di antaranya program peremajaan sawit rakyat sebanyak 80 ribu hektare di seluruh Indonesia, pengembangan kampung nelayan di 80 titik, program 10 wira santri, bimbingan pernikahan, hingga pelatihan-pelatihan kader.
Baca juga : Bangsa Yang Kehilangan Inti
Konbes PBNU ini, lanjut Gus Yahya juha digelar untuk merespons perkembangan-perkembangan isu yang terjadi. Salah satunya menyangkut pekerjaan-pekerjaan besar yang harus dilakukan NU. Untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan besar itu diperlukan sistem kaderisasi yang mumpuni.
"Sistem kaderisasi ini akan menjadi salah satu tema yang akan kami bahas dalam Konbes PBNU kali ini," kata dia.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya