Dark/Light Mode

Pak Luhut, Migor Masih Mahal Nih Harganya..!

Minggu, 12 Juni 2022 06:40 WIB
Menko Kemaritiman Dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam Konferensi Pers usai memberikan arahan di Business Matching Program Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR), Bali, Jumat (10-06-2022). (Foto : Dok. Kemaritiman).
Menko Kemaritiman Dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam Konferensi Pers usai memberikan arahan di Business Matching Program Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR), Bali, Jumat (10-06-2022). (Foto : Dok. Kemaritiman).

RM.id  Rakyat Merdeka - Biasanya kalau Menko Kemaritiman Dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan sudah turun tangan semua masalah selesai. Tapi, buat urusan minyak goreng, dia belum berhasil menjinakkannya. Hingga kini, harganya masih mahal. Gimana ini Pak Luhut…

Berdasarkan hargapangan.id, harga minyak goreng (migor) curah rata-rata masih dibanderol Rp 18.100 per kg. Harga tersebut masih jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14 ribu per liter atau Rp 15.500 per kg.

Memang, pasca diminta Presiden Jokowi ikut membenahi persoalan migor, Luhut langsung buat gebrakan. Ia mengancam, perusahaan yang tidak mendukung pengendalian harga migor Pemerintah bakal diaudit. Bahkan, pihaknya telah memetakan perusahaan mana sajakah itu.

Baca juga : Pagi Ini, Rupiah Masih Tak Bertenaga

“Jadi, kami sudah menandai beberapa perusahaan yang kelihatan main-main. Saya sudah minta dan tanda tangan suratnya, dan sudah saya berikan kepada BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan), dan BPKP sudah terima,” ungkap Luhut.

Ia menyampaikan, BPKP kemungkinan akan mulai mengaudit perusahaan-perusahaan itu dalam waktu dekat. Pasalnya, terjadi ketidakadilan di lapangan. “Saya sampaikan ke teman-teman pengusaha, bahwa kami tidak merugikan pengusaha, tetapi pengusaha juga jangan mau cari untung sendiri,” pesan Luhut.

Meski sudah ‘mengancam’, ternyata harga migor di pasaran tetap mahal. Belum bisa menyentuh harga yang ditetapkan pemerintah.

Baca juga : Siapkan SDM Digital, Menkominfo Kasih Pelatihan Dan Beasiswa

Lalu kenapa harga migor masih mahal?

Presiden Jokowi mengatakan, tingginya harga migor di Indonesia disebabkan oleh pasokan dalam negeri yang kurang. Stok minyak yang seharusnya dipakai memenuhi kebutuhan dalam negeri justru diekspor ke pasar luar.

“Karena harga di luar (negeri) jauh lebih tinggi Rp 30-40 ribu. Kita semuanya tidak dipakai memasok dalam negeri, tapi dipakai masok ke ekspor,” beber Jokowi dalam silaturahmi dengan Relawan Tim 7 di E-Convention Ancol, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.