Dark/Light Mode

BBM, Ban Karet Dan Deterjen Bakal Kena Cukai

Terlalu..Kasihan Rakyat, Ibarat Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

Jumat, 17 Juni 2022 06:30 WIB
Petugas melakukan pengisian BBM Petralite di salah satu SPBU di Jakarta, Kamis (29/12/2021). (Foto : Dwi Pambudo/RM)
Petugas melakukan pengisian BBM Petralite di salah satu SPBU di Jakarta, Kamis (29/12/2021). (Foto : Dwi Pambudo/RM)

 Sebelumnya 
“Sedangkan, BBM, ban karet dan deterjen merupakan ba­rang konsumsi sehari-hari. Apa Pemerintah memang berpikiran cukai dari barang barang ini untuk cari pemasukan paling mudah?” tanya dia.

Akun @Pemantautemlen1 me nyesalkan rencana Pemerintah tersebut. Semula BBM disubsidi, kemudian dikurangi dan bahkan akan dicabut, kini malah akan dikenakan cukai.

“Harus di-review ulang, karena BBM bukan barang mewah, melainkan kebutuhan sehari-hari yang esensial. Harusnya cukai dikenakan pada kebutuhan ter­sier atau mewah,” katanya.

Baca juga : Menhub: Silakan Rayakan Lebaran Ketupat Dulu Di Kampung, Besok

Akun @Mike_lando mengkri­tik rencana pemungutan cukai BBM. Kata dia, sampai sebegi­tunya Pemerintah mencari duit. Dia mengingatkan, kebijakan ini akan memicu kenaikan harga semua barang dan jasa.

“Tidak memikirkan kondisi masyarakatnya yang sudah jatuh tertimpa tangga,” kata dia.

Akun @jasonbourne022 men­jelaskan, cukai merupakan pung­utan yang dikenakan pada barang yang dikonsumsi dan dibatasi peredarannya karena memberi­kan efek negatif. Seperti rokok dan miras. Sementara deterjen dan BBM, semua orang mem­butuhkannya.

Baca juga : APP Sinar Mas Operasikan Pelabuhan Indah Kiat Untuk Layani Pemudik

“BBM, deterjen dan ban karet akan dikenakan cukai oleh Pemerintah, naik motor berasa ngerokok,” kata @Jhekco. “Kalau deterjen, BBM, ban mau dikenakan cukai juga, terlalu...,” sambung @didihusadi.“Penerapan cukai BBM, ban karet dan deterjen tidak masuk akal. Akal-akalan nyari duit, buat bayar utang,” tuding @Ramos9349.

Namun, ada juga netizen yang tidak mempersilakan pungutan cukai pada BBM, ban karet dan deterjen. Kata @WafeqOCT, su­dah seharusnya masyarakat membantu Pemerintah yang sedang kesusahan mencari pe­masukan.

“Harusnya Pemerintah bisa menerapkan skema edukasi kepada masyarakat untuk tidak terus tergantung kepada subsidi, apapun bentuknya. Subsidi itu membuat mentalitas masyarakat tidak baik,” kata @Bungsu_P_Sinabutar. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.