Dark/Light Mode

Masuk Uji Klinis Fase III, Vaksin Merah Putih Diklaim Bisa Ngebom Varian Baru

Selasa, 28 Juni 2022 12:57 WIB
Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih UNAIR Prof Dr Fedik Abdul Rantam drh (Foto: Dok. Unair)
Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih UNAIR Prof Dr Fedik Abdul Rantam drh (Foto: Dok. Unair)

RM.id  Rakyat Merdeka - Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (UNAIR) akhirnya masuk dalam tahap uji klinis fase III.

Kick Off Uji Klinis Fase-3 Vaksin Merah Putih yang berada di bawah pengawasan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), digelar secara online dan offline di Aula Fakultas Kedokteran UNAIR, Senin (276).

Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih UNAIR Prof Dr Fedik Abdul Rantam drh mengatakan, agenda Uji Klinis Fase-3 Vaksin Merah Putih merupakan salah satu progress programme dari pemerintah Indonesia, yang melibatkan beberapa institusi.

UNAIR memiliki tiga varian platform dalam pembuatan vaksin. Namun, yang diandalkan sebagai vaksin anak bangsa adalah platform inactivated.

Baca juga : Dihibur Artis Ngetop, Ribuan Warga Joget

Melalui sampel 59, Prof. Fedrik menjelaskan, kita dapat mengisolasi virus Covid, yang pada saat itu terdapat 27 isolat. Kemudian, divalidasi menjadi 3 isolat.

Dari ketiga isolat, dilakukan berbagai uji. Seperti stabilitas gen, stabilitas imun genitasnya, dan stabilitas pertumbuhan.

"Tinggal satu yang kita peroleh, dan dapat dikembangkan menjadi vaksin,” jelas Prof Fedik.

UNAIR pertama kali mendapatkan isolated virus pada 2020. Dari penemuan itu, penelitian terus berjalan sampai pada uji pre-klinis.

Baca juga : Uji Klinis Fase 3, Envoid Cegah Virus Masuk Paru-paru

Prof Fedik pun mengucapkan terima kasih atas bimbingan dari tim BPOM, dalam pembuatan vaksin yang baik dan benar.

“Kami sudah bertekad mengembangkan vaksin dan merealisasikannya, Konsep pengembangan vaksin yang semula triple helix, kini menjadi pentahelix, karena melibatkan media massa dan sosial,” tuturnya.

Lawan Varian Baru

Prof Fedik mengatakan,  perkembangan Covid-19 dari varian Delta, Omicron, ataupun varian baru lainnya cenderung naik turun sampai sekarang.

Baca juga : BUMN Buktikan Mampu Membuat Vaksin Covid

Namun, dari banyak pengujian, vaksin Merah Putih memiliki kemampuan menangkap varian virus yang baru. Artinya, dapat menetralisir infeksi bahkan mutasi lainnya.

“Titer antibodi relatif tergantung individu, tapi yang paling penting merupakan netralisasi. Memory cell tentu sebanding dengan titer antibodi. Ketika antibodi turun, berarti memori-nya rendah. Begitu pula sebaliknya. Memori bisa diperbanyak saat melakukan booster atau suntikan kedua,” jelas Prof. Fedrik. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.