Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kick Off Uji Klinis Fase 3

Erick: Vaksin Covid BUMN Siap Diproduksi Massal, Bahannya Dijamin Halal

Kamis, 9 Juni 2022 20:57 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara Kick Off Uji Klinis Fase 3 Vaksin Covid-19 BUMN di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (9/6). (Foto: Humas BUMN)
Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara Kick Off Uji Klinis Fase 3 Vaksin Covid-19 BUMN di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (9/6). (Foto: Humas BUMN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Vaksin Covid-19 BUMN yang diproduksi PT Bio Farma (Persero), kini telah memasuki fase akhir.

Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan, vaksin Covid BUMN menjalani uji klinis tahap tiga, setelah lolos uji klinis fase 2, dengan hasil yang lebih baik dari Sinopharm. 

 

Menteri BUMN Erick Thohir, saat meninjau uji klinis tahap 3 terhadap vaksin BUMN produksi Bio Farma. (Foto: Humas BUMN)

 

"Hari ini, sudah mulai masuk uji klinis fase tiga. Selanjutnya, akan kita dorong untuk booster, kita dorong juga untuk teknologi lain, apakah itu mRNA atau viral vector," ungkap Erick, saat menghadiri kick off uji klinis vaksin Covid-19 tahap III di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (9/6).

Erick menjelaskan, pada tahap uji klinis fase tiga, Bio Farma sudah punya kapasitas produksi hingga 250 juta dosis per tahun. Sehingga, jika lolos uji klinis, Bio Farma siap memproduksi massal vaksin BUMN, dan didistribusikan secara merata ke seluruh Indonesia.

"Ke depannya, Bio Farma berpotensi memproduksi hingga 500 juta dosis," ujar Erick.

Baca juga : Lolos Uji Klinis Tahap 3, Enovid Nose Sanitizer Mampu Atasi Infeksi Bakteri

Bila kebutuhan vaksin dalam negeri sudah terpenuhi, bukan tak mungkin Indonesia akan mengekspor vaksin kepada negara lain yang membutuhkan. Mengingat ketersediaan vaksin masih jadi kendala di beberapa negara di dunia.

Hingga saat ini, rasio vaksin di lebih dari 30 negara, masih kurang dari sepuluh persen.

"Produksi vaksin BUMN tak hanya memperkuat ketahanan kesehatan nasional, tetapi juga membangun kekuatan diplomasi luar negeri dan peningkatan ekspor," tutur Erick. 

Karena itu, Erick berharap, uji klinis fase 3 berjalan lancar, dan bisa segera memperoleh izin darurat atau emergency of authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Setelahnya, akan diupayakan untuk mendapat izin darurat atau emergency of listing dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

Erick menyampaikan terima kasih atas dukungan BPOM, Kementerian Kesehatan, Universitas Diponegoro, dan akademisi dalam pengembangan vaksin BUMN.

Melalui kolaborasi antar kementerian, lembaga, serta dukungan dari akademisi, Erick optimis Indonesia bisa memproduksi vaksin Covid-19 secara massal.

"Kita tidak ingin Indonesia fakir dalam sains dan teknologi kesehatan modern. Perang melawan pandemi, memberikan kita banyak pelajaran berharga. Yang paling utama, jangan sampai nasib ketahanan kesehatan kita bergantung pada bangsa lain," lanjut Mantan Presiden Inter Milan tersebut.

Baca juga : Sukses Selesaikan Uji Klinis Fase 3, Enovid Nose Sanitizer Resmi Diluncurkan

Sebagai bangsa yang besar, Erick menegaskan, Indonesia harus memiliki kedaulatan dalam sektor kesehatan.

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan rakyat tidak akan tercapai, jika tidak disertai dengan ketahanan kesehatan.

Pemerintah hadir dalam menyiapkan basis, agar manfaat pengembangan bioteknologi dapat dirasakan secara merata bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Hari ini menjadi momentum bersejarah. Perlahan tapi pasti, Indonesia siap mengurangi ketergantungan atas produk farmasi dan bioteknologi pada bangsa lain. Inilah wujud negara hadir dalam memberikan akses yang merata untuk ketahanan kesehatan," beber Erick.

Krisis pengadaan vaksin di awal pandemi, memaksa Indonesia merefleksi kembali kekuatan di sektor kesehatan dan bioteknologi. Hal ini merupakan isu multidimensi yang juga berpengaruh pada ketahanan nasional.

Untuk itu, kata Erick, BUMN sangat serius membangun basis bioteknologi yang mutakhir. Demi menunjang sistem kesehatan nasional, dan mencegah kembali terjadinya pandemi.

"Bio Farma bekerja sama dengan Baylor College of Medicine untuk pengembangan seed dan proses skala kecil. Sisanya, Bio Farma melakukan hampir seluruh proses pengembangan dari hulu ke hilir. Mulai dari formulasi hingga uji klinis," terang Erick. 

Baca juga : Biotis & Unair Uji Klinis Fase 1 Vaksin Merah Putih

Dia berharap, kolaborasi yang selama ini terjalin, dapat terus berjalan guna menekan tingkat ketergantungan akan impor bahan baku obat (BBO).

Erick mendorong BUMN farmasi, untuk terus berinovasi dengan menyediakan herbal sebagai alternatif dan pelayanan medis yang berkualitas.

"Kita tidak mungkin membiarkan bangsa kita terus menerus berobat di luar negeri. Bio Farma harus meningkatkan fasilitas. Tak hanya untuk kebutuhan vaksin, tetapi juga berupaya meningkatkan fasilitas lain. Mumpung sekarang pandemi sedang menurun. Jangan sampai, kita kocar-kacir seperti saat awal menghadapi pandemi," beber Erick.

Erick juga mengajak masyarakat memberikan kepercayaan pada BPOM, Bio Farma, dan Kementerian Kesehatan dengan melakukan vaksinasi,  jika sudah lolos uji klinis.

"Insya Allah, bahan yang digunakan halal dan baik. BPOM dan Bio Farma juga memiliki rekam jejak yang sangat baik. Proses pengembangan vaksin ini juga dikerjakan oleh anak bangsa yang berpengalaman," tandas Erick.

Kick off uji klinis fase 3 ini turut dihadiri oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala BPOM Penny K. Lukito, Dirut PT Bio Farma Honesti Basyir, dan Rektor Undip Yos Johan Utama. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.