Dark/Light Mode

Ramal KIB Bakal Bubar

PDIP Teman, Tapi Nyinyir

Minggu, 3 Juli 2022 08:30 WIB
Politisi PDIP Effendi Simbolon. (Foto: Ist)
Politisi PDIP Effendi Simbolon. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi juga memastikan, KIB tetap solid melakukan konsolidasi hingga ke kabupaten/kota. KIB saling menguatkan untuk menghadapi Pilpres 2024.

“Bukan seperti yang dikatakan Effendi,” katanya.

Meski begitu, ia tak mempersoalkan siapapun berkomentar pesimis terhadap KIB. Itu merupakan hak dari seorang warga negara yang tinggal di negara demokratis. "Ya, tidak apa-apa orang menilai KIB akan bubar di tengah jalan, layu sebelum berkembang, dan nada pesimis lainnya," kata Viva.

Baca juga : Rapimnas APTI Dukung Pemimpin Pro Petani Tembakau Jadi Presiden

Ia menuturkan, KIB telah memenuhi persyaratan Presidential Threshold (PT) 20 persen kursi di DPR sesuai pasal 222 UU No 7/2017 tentang Pemilu. Sehingga, koalisi ini dapat mengusung paslon di Pilpres 2024.

Bagaimana perhitungan pengamat politik soal nasib KIB? Founder lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio mengamini pernyataan Effendi. Alasannya, konstituen KIB itu tidak bisa bersatu. "Jadi, memang sulit bertahannya," ulas pria yang akrab disapa Hensat ini.

Ia mencontohkan seperti ini. Jika KIB mendorong Airlangga Hartarto dengan Erick Thohir atau Ganjar Pranowo dengan Erick Thohir, itu tidak cocok dengan konstituen PAN dan PPP yang condong ke Anies Baswedan.

Baca juga : Paloh-Mega, Teman, Tapi Tidak Mesra

Malah dugaan Hensat, jika PDIP keras ke Ganjar, KIB justru pecah dan akhirnya bergabung ke koalisi yang ada PDIP-nya. "Jadi mungkin PDIP, Gerindra, PKB, mungkin Golkar. Dan calon presidennya mungkin bisa Mbak Puan," terangnya.

Lagipula, PDIP sendirian pun bisa saja bertarung di Pemilu 2024. Apalagi jika ditambah PKB, sudah selesai pertarungan. Beda halnya jika PDIP berkoalisi dengan Golkar, konstituennya belum tentu bisa bersatu. "Karena Golkar ini Orde Baru, dan PDIP kan yang melawan Orde Baru saat itu. Jadi memang rumit Golkar ini," kata Hensat.

Sementara, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai, KIB memiliki strategi yang diibaratkan pemain tanpa bola. Sebab, KIB membuat koalisi dengan partai tanpa nama capres. “Mereka berkoordinasi, belum ketahuan siapa yang akan bikin gol,” katanya.

Baca juga : Black Box Susi Air Ditemukan, Tapi Belum Bisa Dirilis

Strategi yang diusung KIB, kata Adi, merupakan strategi bagus. Sebab, jika masing-masing dari mereka malah menonjolkan sosok kadernya masing-masing untuk menjadi calon presiden, maka KIB dipastikan segera bubar.

“Jika masing-masing meng-endorse masing-masing dari capresnya, maka akan bubar di jalan,” ujarnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.