Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kasus Polisi Tembak Polisi Di Rumah Kadiv Propam

Menko Polhukam Aja Bingung, Apalagi Kita…

Kamis, 14 Juli 2022 07:43 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD (Foto: Kemenko Polhukam)
Menko Polhukam Mahfud MD (Foto: Kemenko Polhukam)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus polisi tembak polisi di rumah Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo dianggap banyak pihak penuh kejanggalan. Menko Polhukam Mahfud MD juga merasakan hal yang sama. Kalau Menkopolhukam saja bingung, apalagi kita...

Dari pagi sampai sore kemarin, aktivitas di kediaman Ferdy Sambo, di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, cukup ramai. Mobil polisi bolak-balik mendatangi tempat kejadian perkara kasus polisi tembak polisi ini. Sejumlah anggota polisi terlihat berjaga-jaga. Sebagian berdiri di depan garasi, sebagian lagi sibuk memasang garis polisi. Awak media yang berusaha mendekat atau mengambil gambar di TKP, dilarang polisi.

Lima belas menit sebelum tengah hari, tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri terlihat keluar dari dalam rumah. Tak lama, tiga petugas Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint System) berseragam putih menyusul sambil menenteng koper, lalu menyimpannya di dalam mobil. Petugas ini yang melakukan olah TKP yang dimulai pada Selasa malam. Olah TKP dipimpin langsung Kabareskrim Irjen Agus Andrianto. Dalam olah TKP ini, petugas memeriksa kamar Ferdy Sambo, tempat kejadian berdarah yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J setelah ditembak Bharada E.

Baca juga : DPR Minta Kasus Polisi Tembak Polisi Ditangani Bareskrim

Ditanya hasil olah TKP tersebut, petugas malah memberi isyarat untuk tidak mendekat. Suasana ini berbeda dibanding sehari sebelumnya. Pada Selasa lalu, suasana di sekitaran rumah dinas Ferdy Sambo itu, tampak lengang dan tenang. Tak ada petugas yang berjaga. Awak media pun dibolehkan mengambil gambar rumah dari dekat.

Di Mabes Polri, Irwasum Polri Komjen Agung Budi Maryoto berjanji akan segera mengusut kasus ini. Sehari sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk Tim Khusus untuk mengungkap kasus ini. Wakapolri Komjen Gatot Eddy ditunjuk sebagai Ketua Tim.

Kepada wartawan, Agung menyatakan, pihaknya akan transparan dan akuntabel dalam bekerja. Karena itu, Timsus mengikutsertakan Kompolnas dan Komnas HAM.

Baca juga : DPR Dorong Tim Bentukan Kapolri Transparan Dan Akuntabel

Sehari setelah Timsus dibentuk, Agung mengatakan, tim langsung mendalami hasil olah TKP dan autopsi. Pihaknya juga langsung memeriksa sejumlah saksi. Semua temuan informasi dan barang bukti akan dikumpulkan untuk menyimpulkan perkara ini.

"Kami tekankan, dalam hal ini mengedepankan scientific crime investigation (SCI), sehingga hasilnya utuh, objektif, terbuka untuk masyarakat. Kami akan terbuka supaya fair dan bisa dipertanggungjawabkan," janji Agung, dalam jumpa pers di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta Selatan, kemarin.

Agung mengaku telah berkoordinasi dengan Komnas HAM dan Kompolnas terkait mekanisme pengusutan perkara tersebut.

Baca juga : Menko Polhukam Dukung Kapolri Bentuk Tim Khusus

Di tempat yang sama, anggota Komnas HAM, Choirul Anam mengapresiasi keputusan Kapolri menggandeng lembaganya dalam mengusut kasus ini. "Kami melihat ajakan ini adalah spirit keterbukaan dan kepercayaan kepada Komnas HAM," kata Choirul Anam.

Menko Polhukam Mahfud MD ikut berkomentar. Dia melihat banyak kejanggalan dalam insiden tersebut. "Kasus ini memang tak bisa dibiarkan mengalir begitu saja, karena banyak kejanggalan yang muncul dari proses penanganan maupun penjelasan Polri sendiri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rantai peristiwanya," kata Mahfud, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.