Dark/Light Mode

Kasus Polisi Tembak Polisi Di Rumah Kadiv Propam

Menko Polhukam Aja Bingung, Apalagi Kita…

Kamis, 14 Juli 2022 07:43 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD (Foto: Kemenko Polhukam)
Menko Polhukam Mahfud MD (Foto: Kemenko Polhukam)

 Sebelumnya 
Namun, mantan Ketua MK ini mengapresiasi kesigapan Kapolri membentuk Timsus. Mahfud melihat, tim ini terdiri atas orang-orang kredibel dan sudah mewakili sikap dan langkah pemerintah. Dia pun sudah berpesan kepada Sekretaris Kompolnas, Benny J Mamoto untuk aktif menelisik kasus ini, guna membantu Polri membuat perkara menjadi terang.

Sehari sebelumnya, Presiden Jokowi meminta Polri mengusut tuntas kasus  ini. "Proses hukum harus dilakukan," kata Jokowi, singkat, di sela kunjungan di Subang, Jawa Barat.

Baca juga : DPR Minta Kasus Polisi Tembak Polisi Ditangani Bareskrim

Anggota Komisi III DPR, Trimedya Panjaitan membeberkan sejumlah kejanggalan kasus ini. Antara lain rentang waktu kejadian dengan awal terungkap, hasil visum, dan proses olah TKP yang terkesan tidak transparan. Ia berharap, Timsus menjawab semua kejanggalan itu. Agar tidak terjadi fitnah terhadap orang yang sudah meninggal dalam kasus tersebut.

"Perlu diungkap benar nggak dia ini. Jangan sampai kita ini berdosa. Yang sulit dimaafkan, orang yang sudah meninggal kita masih fitnah lagi. Sudah meninggal masa harus kita fitnah lagi," ujar politisi senior PDIP ini.

Baca juga : DPR Dorong Tim Bentukan Kapolri Transparan Dan Akuntabel

Berdasarkan keterangan polisi sebelumnya, Brigadir J dan Bharada E baku tembak di rumah Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo, di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7). Sebelum peristiwa baku tembak, Brigadir J disebut memasuki kamar pribadi istri Kadiv Propam dan melecehkan sambil menodongkan senjata. Istri Kadiv Propam lalu berteriak. Karena panik, Brigadir J pun keluar kamar dan ditanyai Bharada E.

Dalam penjelasan polisi, Brigadir J melemparkan tembakan hingga 7 kali ke Bharada E. Bharada E membalas dengan 5 tembakan, yang akhirnya menewaskan Brigadir J.

Baca juga : Menko Polhukam Dukung Kapolri Bentuk Tim Khusus

Yang bikin janggal, di tubuh Brigadir J justru banyak sayatan. Keluarga pun sempat dilarang melihat jenazah Brigadir J.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.