Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Vaksinasi dianggap cara paling efektif mencegah gejala berat jika tertular Covid-19. Namun demikian, tidak serta merta vaksin itu bisa langsung disuntik kepada usia anak. Terutama dosis penguat alias booster.
Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Sri Rezeki Hadinegoro mengatakan, banyak pertimbangan dalam memberikan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga kepada kelompok anak.
Meski sudah berhasil digunakan di berbagai negara, tetap saja ketika masuk ke Indonesia harus melalui berbagai uji klinis. Mulai dari merek dan dosisnya.
Baca juga : Hati-hati, 4 Hal Ini Bisa Turunkan Sistem Imun Anak, Termasuk Kurang Tidur
Untuk anak di bawah 11-17 tahun, tidak lama lagi akan ada (dosis ketiga) dengan vaksin Pfizer. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Kami sudah membahas hal tersebut dengan BPOM, mungkin dalam beberapa hari ini akan keluar untuk booster anak 11-17 tahun,” ujar Sri kepada awak media di Jakarta, kemarin.
Dia menjelaskan, kalau vaksin itu adalah baru maka urutannya dimulai dari yang usia tua dulu. Kemudian pelan-pelan ke usia muda, tentu dengan berbagai tahapan. Hal ini dilakukan, karena ITAGI melihat dari sisi keamanannya.
Baca juga : Hati-hati, Omicron Versi Centaurus Sudah Tiba Di Singapura
Lebih lanjut, Sri menjelaskan, untuk anak umur 6-11 tahun, hingga kini ITAGI masih menunggu vaksin mana yang baik. Karena semakin kecil dosis, mungkin akan berbeda efek sampingnya.
“Kita mesti awasi, dan bertahap sesuai kelompok umur. Kelompok umur berbeda, responsnya beda,” ujarnya.
Dia menegaskan, seluruh merek vaksin yang masuk ke Indonesia harus melalui tahapan sebelum disuntikkan. Walaupun ada produsen vaksin yang mengklaim produknya bisa memberikan kekebalan dan aman bagi anak, karena efek samping ringan, tetap tahapan uji tidak bisa ditawar-tawar.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya