Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sebelumnya
Urusan efek samping, terutama bagi anak tidak bisa disepelekan. Setiap produk vaksin yang masuk ke Indonesia harus menunjukan bukti uji klinis.
“Jika tidak ada itu, ya kami nggak berani. Kan ada BPOM juga,” tegasnya.
Baca juga : Hati-hati, 4 Hal Ini Bisa Turunkan Sistem Imun Anak, Termasuk Kurang Tidur
Sri mengatakan, semua merek vaksin harus daftar ke BPOM. Jika suatu merek vaksin tak terdaftar atau belum daftar, otomatis tidak akan dianjurkan untuk disuntikkan.
“Kita harus hati-hati betul memberikan vaksin khusus kepada anak,” tuturnya.
Baca juga : Hati-hati, Omicron Versi Centaurus Sudah Tiba Di Singapura
Dia memahami, vaksinasi dosis penguat memang dibutuhkan. Pemberian booster mampu memberikan perlindungan lebih tinggi dari potensi keparahan dan kematian akibat Covid-19.
Tapi, dia menegaskan lagi, usulan booster bagi usia anak tidak sembarangan. Untuk saat ini, yang sudah ada uji klinis adalah kelompok usia 11-17 tahun.
Baca juga : Tata Janeeta, Tetap Cinta Brotoseno Dalam Suka Dan Duka
Rentang usia tersebut tidak lama lagi akan mendapatkan rekomendasi vaksin.
Sri menambahkan, saat ini ITAGI belum merekomendasikan program dosis empat vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat umum. Sebab, cakupan vaksin primer dan booster belum terpenuhi. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya