Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Nunukan Diobok-obok Intel Asing

Andika Hati-hati Bicaranya

Senin, 25 Juli 2022 06:50 WIB
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. (Foto: Istimewa).
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabar mengejutkan datang dari Nunukan, Kalimantan Utara. Satgas Marinir Ambalat XXVIII TNI AL BKO Guspurla Koarmada II mengamankan 6 orang yang diduga melakukan aksi spionase atau mata-mata. Menanggapi kasus ini, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa hati-hati bicaranya.

Penangkapan terhadap 6 orang itu terjadi pada Rabu (20/7). Kronologinya begini. Hari itu, Kopda Mar Mochamad Arif yang sedang berjaga di Pos Sei Pancang melihat kendaraan Avanza hitam melintasi di depan Pos. Arif lalu memberhentikan kendaraan tersebut dan mengadakan pemeriksaan terhadap orang, dokumen, dan barang. Di dalam mobil ada enam orang, termasuk pengemudi, tanpa membawa barang.

Penangkapan 6 Orang Diduga <a href=Mata-mata Asing" src="/my_admin/kcfinder/upload/images/penangkapan-6-orang-diduga-mata-mata-asing-di-kalimantan-utara.jpeg" style="max-width:100%" />
Foto Konpers Penangkapan 6 Orang Diduga Mata-mata Asing: (Dok. TNI AL).

Baca juga : Buruan Booster, Stok Vaksin Masih Banyak

Keenam orang itu terdiri atas 3 WNI, 1 WNA asal China, dan 2 WNA asal Malaysia. Tiga WNI itu adalah Elwin (23 tahun), Thomas Randi Rau (40 tahun), Yosafat Bin Yusuf (40 tahun). Sedangkan tiga WNA atas nama Leo Bin Simon (40 tahun), Ho Jin Kiat (40 tahun), dan Bai Jidong (45 tahun).

Setelah diketahui penumpangnya adalah warga asing, Arif lalu mengarahkan penumpang, pengemudi, untuk turun dan dilakukan pemeriksaan lanjutan di dalam pos. Setelah itu, Komandan Pos Sei Pancang Lettu Mar Victor Aji Hersanto melakukan pengecekan terhadap kelengkapan dokumen dan handphone milik WNA. Dari pengecekan handphone diketahui terdapat foto-foto bangunan pos penjagaan militer, patok perbatasan, pelabuhan Pos Lintas Batas Negara (PLBN).

Baca juga : Kasus Suap Pajak Bersifat Spesifik, Hakim Harus Hati-Hati Memutus Perkaranya

"Dilihat dari cara pengambilan gambarnya, foto dilakukan secara sembunyi-sembunyi," kata Komandan Pos Sei Pancang Lettu Mar Victor Aji Hersanto, dalam keterangan tertulis yang diterima dari TNI, Jumat (22/7).

Hersanto lalu melaporkan temuan ini kepada Komandan Satgasmar Ambalat XXVIII Kapten Marinir Andreas Parsaulian Manalu. Ia juga menghubungi Tim Komando Pasukan Katak atau Kopaska, Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis (BAIS), Satuan Gabungan Intelijen (SGI), Intel Kodim 0911, Polsek Sebatik Timur, dan Imigrasi untuk dilakukan koordinasi dan penanganan lanjutan. Hersanto menyebut, pengambilan foto-foto secara ilegal ini dapat dijerat dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Baca juga : KPK Nasibmu Kini, Sungguh Menyedihkan Dan Menggetirkan

Kantor Imigrasi Kelas II TPI Nunukan lalu menahan tiga WNA yang diduga melakukan aksi spionase. Ketiganya ditahan atas dugaan penyalahgunaan izin tinggal keimigrasian.

Ketiga WNA itu diketahui masuk wilayah Indonesia pada Rabu (20/7) melalui Pos Lintas Batas Internasional Tunon Taka, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Mereka masuk bersama WNI Yosafat Bin Yusuf (YBY), pimpinan perusahaan di bidang konstruksi di Kota Kinabalu, Malaysia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.