Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sebelum Pembunuhan

Sambo, Istri & J Ada Di Duren 3

Kamis, 28 Juli 2022 08:10 WIB
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam. (Foto: ist)
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Heboh kasus polisi tembak polisi di rumah jenderal polisi makin hari makin menarik saja. Info baru terus terungkap. Misalnya, dalam CCTV yang dibuka Komnas HAM didapat fakta bahwa Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dan istrinya; Putri Candrawathi, ternyata bersama-sama ada di rumah dinas Sambo, di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, sebelum Bharada J tewas.

Ada 20 rekaman CCTV yang dibuka Komnas HAM. 20 rekaman tersebut berisi video perjalanan dari Magelang sampai rumah dinas Sambo, di Duren Tiga. Rekaman itu termasuk CCTV di RS Polri Kramat Jati.

Komnas HAM mengungkapkan isi beberapa isi rekaman CCTV itu, kemarin. Rekaman tersebut berisi saat perjalanan pulang rombongan Irjen Ferdy Sambo dari Magelang menuju Duren Tiga.

Sesampainya di Duren Tiga, keseluruhan rombongan terekam melakukan test PCR. "Termasuk PCR dengan Ibu Putri dan almarhum Yosua. Ada penumpang yang lain juga," kata Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam.

Baca juga : Kasus Dugaan Pembunuhan Berencana Brigadir J Naik Ke Tahap Penyidikan

"Apa yang paling penting dalam video ini, di area Duren Tiga, video merekam ada Irjen Sambo, ada rombongan dari Magelang. Jadi Irjen Sambo masuk duluan, setelah sekian waktu, terus ada rombongan baru pulang dari Magelang," tambahnya. 

Di sini, sambung Anam, "terlihat ada Bu Putri, ada Yosua yang masih hidup, terus ada rombongan lain yang semuanya dalam kondisi hidup, sehat, tanpa kekurangan satu apa pun."

Test PCR itu fakta? Di rekaman kamera pengawas memang menunjukkan adanya proses tes PCR, sebagaimana alibi Sambo di hari kematian Brigadir J. "Ada prosesi PCR," lanjut Anam. 

Waktu proses PCR-nya pun jelas. Bukan cuma Sambo yang dites, melainkan keseluruhan rombongan sepulang dari Magelang. "Jamnya, dan prosesi PCR ada semua, termasuk almarhum Yosua," tegas dia.

Baca juga : Makam Brigadir J Akan Dibongkar

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Sambo beserta rombongan melakukan perjalanan dari Magelang, melakukan tes PCR di rumah pribadi yang ada di Jalan Saguling III, sekitar 700 meter dari rumah dinas yang menjadi TKP penembakan.

Semua bukti-bukti itu, sedang didalami Komnas HAM. Tidak bisa cepat hasilnya didapat. "Butuh waktu," cetus Anam sambil menyebut, pengambilan keterangan digital ini nantinya akan dilanjutkan minggu depan. Masih ada 20 persen rekaman lagi yang dibutuhkan untuk memperkuat sisi terangnya peristiwa berdarah ini.

Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J 

Di lokasi terpisah, kemarin, makam Brigadir J dibongkar, kemudian jenazahnya diautopsi ulang (ekhumasi). Prosesi pembongkaran dan autopsi ini diwarnai tangisan histeris keluarga. Ibu Brigadir J, Rosti merinti-rinti berteriak memanggil istri Sambo, Putri Candrawathi. Dia histeris saat melihat jenazah anaknya yang digali untuk diautopsi ulang (ekshumasi). 

Baca juga : Jejak Pembangunan Kapal MV Iriana Patut Ditiru Perusahaan Lain

"Mana Bu Putri, mana tanggung jawabmu, Bu Putri, kebohongan semua, kamu seorang ibu, mana nalurimu seorang ibu, mana Bu Putri?” teriak Rosti, meminta Putri tanggung jawab. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.