Dark/Light Mode

Bisa Atasi Masalah Gizi Ganda

Varietas Sorgum IPB Nggak Bikin Cepat Lapar, Gula Darah Nggak Gampang Naik

Sabtu, 30 Juli 2022 15:34 WIB
Bisa Atasi Masalah Gizi Ganda Varietas Sorgum IPB Nggak Bikin Cepat Lapar, Gula Darah Nggak Gampang Naik

RM.id  Rakyat Merdeka - Tim peneliti IPB University berhasil mengembangkan varietas sorgum untuk pangan, SORICE, yang dapat membantu mengatasi masalah gizi ganda (MGG) di Indonesia.

Tim peneliti yang terdiri dari Dr. Desta Wirnas, Dr. Trikoesoemaningtyas, Prof. Didy Sopandie, Dr. Siti Marwiyah, dan Erin Puspita Rini, SP, MSi berasal dari Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB University.

Indonesia saat ini menghadapi masalah gizi ganda atau kekurangan gizi (malnutrisi) yang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, seperti stunting. Sementara sebagian masyarakat lainnya, mengalami kelebihan gizi (over nutrition) yang menyebabkan obesitas dan berbagai penyakit degeneratif.

Dalam Launching Inovasi IPB University yang digelar Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University, di IPB International Convention Center (IICC), Kampus Baranangsiang, Bogor, Jumat (29/7), Rektor IPB University Prof. Arif Satria mengatakan, SORICE dapat membantu mengatasi masalah gizi ganda di Indonesia.

Baca juga : Satgas Ingatkan Kepala Daerah Bakal Disanksi

Prof. Arif menjelaskan, sorgum merupakan tanaman biji-bijian (serealia) yang menghasilkan biji dengan kandungan karbohidrat setara padi. Dengan berbagai keunggulan yang dapat menjadikannya karbohidrat sehat.

Biji sorgum mengandung protein, vitamin B dan zat besi yang lebih tinggi dari beras.

"Dengan kelebihan ini, sorgum diharapkan dapat membantu mengatasi masalah kekurangan zat gizi pada sebagian masyarakat Indonesia," tuturnya.

Kepala LPPM IPB University, Dr Ernan Rustiadi mengungkapkan, inovasi hasil penelitian ini layak untuk langsung disebarluaskan ke khalayak. Mengingat hasilnya yang sangat signifikan dan menjanjikan. Terlebih, dalam situasi situasi saat ini.

Baca juga : Harga-harga Naik Bikin Tekanan Darah Juga Naik

“Dunia saat ini sedang mengalami krisis pangan. Beberapa negara mengalami inflasi sangat tinggi. Indonesia harus bersyukur. Lebih dari 2,5 tahun, kita tidak mengimpor beras. Ini bagian dari keberhasilan negara kita,” jelas Ernan.

Pada kesempatan itu, Pelaksana Tugas (Plt) Dekan Fakultas Pertanian, Prof Suryo Wiyono menjelaskan, varietas merupakan backbone dari teknologi produksi tanaman.

Inovasi ini, sangat penting bagi ketahanan dan program pangan, khususnya sorgum dan beras yang merupakan program pemerintah.

"Selamat kepada peneliti. Semoga, kontribusi para peneliti dosen di bidang pemuliaan, khususnya sorgum dan padi ini, makin mendapat tempat bagi inovatornya, IPB University dan tentunya ketahanan pangan di Indonesia," ujar Prof Suryo Wiyono.

Baca juga : Warga DKI Ingin Cepat Merdeka Dari Pandemi

Dr Desta Wirnas selaku peneliti mengatakan, kelebihan yang dimiliki sorgum dapat membantu mengatasi masalah kekurangan zat gizi pada sebagian masyarakat Indonesia.

Beras dan tepung sorgum,  juga sangat sesuai untuk pangan masyarakat perkotaan yang mengalami over nutrisi.

Sebagian kandungan pati sorgum, berupa resistant starch yang tidak mudah dicerna. Sehingga, dapat mengenyangkan lebih lama. Tanpa menambah kalori.

"Sorgum juga mempunyai indeks glikemik antara 50-60 yang lebih rendah dari beras padi. Sehingga, tidak cepat menaikkan gula darah," jelasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.