Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Urusan Koalisi Ganggu Kerja Kabinet

Omongan Fahri Ada Benarnya

Senin, 1 Agustus 2022 07:30 WIB
Eks Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah. (Foto: ANTARA).
Eks Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah. (Foto: ANTARA).

RM.id  Rakyat Merdeka - Eks Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah yang dikenal paling doyan mengkritik, kembali menembakkan peluru panas. Kini, yang dikritik Fahri soal kesibukan parpol bangun koalisi di tengah kondisi ekonomi lagi tidak baik-baik saja. Fahri khawatir, urusan koalisi bisa ganggu kinerja kabinet. Omongan Fahri ini banyak yang dukung karena sesuai dengan suara rakyat.

Meskipun Pilpres 2024 masih 2 tahun lagi, sejumlah parpol sudah sibuk bangun koalisi. Bahkan tiga parpol pendukung pemerintah: Golkar-PAN-PPP sudah lebih dulu deklarasi membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Koalisi ini digagas 3 ketum parpol yang juga menteri di Kabinet Indonesia Maju: Airlanga Hartarto (Golkar/Menko Perekonomian), Zulkifli Hasan (PAN/Menteri Perdagangan) dan Suharso Monoarfa (PPP/Kepala Bappenas).

Baca juga : Tito Bangga Dengan Prestasi Praja IPDN

Selain KIB, NasDem, PKB dan Gerindra sebagai parpol pendukung pemerintah, juga tak kalah sibuknya ngurusin politik. NasDem yang sudah deklarasi akan mengusung 3 nama sebagai capres, lagi kencang-kencangnya bangun kedekatan dengan PKS dan Demokrat. Sementara Gerindra dan PKB, juga berulang kali bertemu dan penjajakan ke arah koalisi.

Manuver politik yang dilakukan para elit parpol itu, kata Fahri, sangat tidak elok. Alasannya, saat ini kondisi ekonomi, baik di dalam negeri maupun dunia sedang terguncang. Presiden Jokowi membutuhkan dukungan politik dari koalisi parpol pendukungnya untuk bisa keluar dari krisis ekonomi yang ada.

Baca juga : Masih Cari Waktu Baik

Namun yang terjadi, kata dia, parpol justru lebih mengedepankan ego kelompok. Para ketum parpol yang juga anak buah Jokowi di kabinet, lebih sering mengurus persoalan koalisi demi Pilpres 2024.

“Menurut saya, itu mengganggu kinerja kabinet Pak Jokowi,” tuding Fahri, dalam diskusi Total Politik di Jakarta Selatan, Sabtu (30/7).

Baca juga : Koalisi Dan 3 Pasangan Capres

Padahal, lanjut Fahri, saat ini Jokowi membutuhkan dukungan yang lebih produktif untuk mengurus masalah-masalah bangsa. “Kita mesti mulai mengakhiri pencampuran kerja politik dengan kerja profesional kabinet,” tambahnya.

Eks politisi PKS ini menyarankan, bila pimpinan parpol memang serius menyambut Pilpres 2024, maka tidak perlu duduk di kabinet. “Sudahlah. Kalau kalian lagi ngurusin parpol, ngurusin pemilu, keluar dari kabinet. Jangan rusak elan vital dari kerja kabinet,” sarannya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.